Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang - Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mengekspor 44 ton Edamame ke Belanda. Ekspor menggunakan e-Cert atau sertifikat elektronik sehingga proses lebih cepat.
Pengiriman barang dilakukan melalui jalur laut di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Edamame asal Jateng sudah diekspor ke Jepang, Lebanon, Amerika Serikat, India dan Singapore. Untuk Belanda, ini pertama kalinya dengan total permintaan 480 ton.
"Kita bisa sampaikan kepada masyarakat, ini lho potensi seluruh Indonesia. Termasuk di Jawa Tengah. Kita punya edamame, kita punya jahe, sarang burung walet dan hari ini kita kirim. Termasuk gula semut. Dan itu industri kecilnya ada, maka hulunya perlu kita bina. Tengahnya kita ajari jualan, dan hilirnya bisa berdagang terus," kata Ganjar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (3/7/2019) sore.
Dalam pelepasan ekspor itu turut hadir Sam Herodian selaku Staf Ahli Menteri Pertanian, Ali Jamil selaku Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Wawan Sutian selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menjelaskan, Edamame yang diekspor merupakan produk dari Kabupaten Wonosobo, Temanggung dan Kabupaten Magelang.
Namun menurutnya yang juga patut diapresiasi yaitu pemakaian e-Cert untuk kemudahan pengiriman barang ke luar negeri karena tidak butuh waktu lama mengurusnya.
"Selama ini, kita masih pakai print out dan distempel kemudian dikirim bersama barangnya ke negara tujuan. Hari ini, pakai electronics certificate itu tidak lagi nunggu lama. Kita sudah siapkan dari awal, mereka sudah lihat, baca dan pelajari. Begitu diterima, tinggal berangkat aman dan tidak balik lagi," pungkas Jamil.
Dari data yang ada, selain Edamame nilai ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Jawa Tengah yang dilepas bernilai Rp. 255,4 miliar, terdiri dari kelompok Hortikultura berupa Melati, Daun Cincau, Daun Pakis, Sayuran Beku sebanyak 202,3 ton.
Kelompok Tanaman Pangan berupa Kacang Tanah, Olahan Ubi Kayu, Terigu dan Ubi Jalar berjumlah 178,5 ton. Sementara kelompok Perkebunan berupa Kopi, Gula Merah, Sapu Lidi, Teh dan Vanili sejumlah 723, 3 ton dan kelompok produk Peternakan berupa Sarang Burung Walet dengan jumlah 1,4 ton.
Sementara komoditas kehutanan dan perikanan asal Provinsi Jawa Tengah yang juga disertifikasi oleh Kementan melalui Karantina Pertanian Semarang sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor adalah kelompok Kehutanan berupa kayu senilai Rp. 173,7 miliar dan kelompok Perikanan berupa rumput laut senilai Rp. 0,569 miliar. dtc