Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Damaskus. Gempuran udara terbaru yang dilancarkan pasukan rezim Suriah menewaskan 14 warga sipil di wilayah barat laut negara tersebut. Akibat gempuran ini, tujuh anak-anak di antara warga sipil yang tewas.
Dilansir AFP, Sabtu (6/7/2019), gempuran udara yang melibatkan pesawat-pesawat tempur dan helikopter pada Jumat (5/7/2019) malam waktu setempat ini menargetkan desa Mahambel yang ada di wilayah provinsi Idlib. Wilayah tersebut disebut sebagai basis oposisi yang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Organisasi pemantau konflik Suriah, Syrian Obvervatory for Human Rights, melaporkan bahwa sedikitnya 13 orang yang semuanya warga sipil tewas akibat gempuran rezim Suriah itu. Tujuh korban tewas di antaranya, sebut Syrian Observatory, masih anak-anak.
Ditambahkan Syrian Obvervatorybahwa satu wanita tewas dalam serangan roket pada Sabtu (6/7) dini hari waktu setempat. Serangan yang dilancarkan ke pinggiran kota Khan Sheikhun, sebelah selatan Idlib, itu juga didalangi oleh pasukan rezim Suriah.
Idlib yang dihuni sekitar 3 juta orang, merupakan basis terakhir kelompok oposisi yang melawan rezim Assad selama konflik berlangsung selama 8 tahun terakhir. Kebanyakan wilayah strategis di Idlib yang sebelumnya dikuasai kelompok pemberontak, telah berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah Suriah.
Wilayah Idlib hingga kini dikuasai mantan afiliasi Al-Qaeda di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham, namun kelompok militan dan pemberontak lainnya juga ada di sana.
Di bawah kesepakatan antara Turki dan Rusia -- sekutu rezim Assad, wilayah Idlib seharusnya dilindungi dari serangan-serangan udara rezim Suriah. Namun rezim Assad dan Rusia justru semakin meningkatkan gempuran di Idlib sejak akhir April lalu.
Data Syrian Observatorymenunjukkan lebih dari 520 warga sipil tewas sejak gempuran udara ditingkatkan di Idlib.
Dalam laporan terpisah, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut sedikitnya 25 fasilitas kesehatan di Idlib terkena gempuran. Yang terbaru, serangan pada Kamis (4/7) waktu setempat di kota Kafranbel, yang masih masuk provinsi Idlib, dilaporkan mengenai sebuah rumah sakit bawah tanah.
Konflik Suriah yang berlangsung sejak tahun 2011 lalu dilaporkan telah menewaskan lebih dari 370 ribu orang dan membuat sedikitnya 1 juta orang kehilangan tempat tinggal mereka.(dtc)