Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Kalangan petani tambak udang vanami masih mengeluh dengan harga jual udang hasil panen tambaknya yang tidak kunjung naik dan terus bertahan di level Rp 42.000/kg untuk size 100/kg.
"Macam mana tidak mengeluh, keberhasilan membesarkan udang vanami penuh resiko, rentan penyakit, sementara harga jual tidak naik - naik sudah berjalan 4 bulan lebih", kata Yanto alias Gendut, salah seorang petani tambak udang vanami di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Kamis (11/7/2019).
Diceritakan Yanto dan kalangan petambak lainnya, mereka berharap harga udang segera naik dan bisa normal seperti ditahun 2015 dan 2016 lalu, sehingga bisa membangkitkan perekonomiannya, dan tidak terpuruk.
Kalau tiga tahun lalu, atau tahun 2015 - 2016 harga udang vanami bisa diandalkan, size 100 ekor/kg Rp 65.000-an/kg, kala itu harga pakan udang juga masih murah, ini bisa memicu perekonomian petani tambak. Jika udang yang diternak kurang maksimal produksinya, kost/kerugian masih bisa tertutupi.
Sejak 5 April lalu harga udang vanami ditingkat petani tambak terus merosot hingga kelevel Rp 42.000/kg untuk size 100 ekor, Rp 46.000 untuk udang size 90 ekor/kg. Harga Rp 42.000 ini mulai 5 April 2019 lalu. Semula harganya Rp 47.000/kg. Tidak sebanding dengan harga pakan yang begitu mahal.
Resiko petani tambak, diantaranya rawan pencurian, kemudian tingkat keberhasilan untuk panen sangat relatif, karena udang yang dipelihara rentan terserang penyakit dan menyebabkan kematian, sehingga terjadi panen dini.
Ungkapan senada juga kalangan petambak seperti di Kecamatan Babalan, Secanggng, Gebang, Besitang dan Kecamatan Pangkalan Susu, keberhasilan mereka sangat berkurang akibat harga udang yang murah. Bahkan, selain faktor penyakit, jumlah benur udang yang dipasok supliyer kepetani tambak tidak pas jumlahnya dalam setiap packing.
Artinya, jumlah udang dalam packing 3.000 ekor, ternyata hanya 2.700-an bahkan 2.500-an ekor. Ditopang lagi harga benur/bibit udang yang juga naik, yakni Rp 45/ekor, dari harga sebelumnya Rp 42/ekor.