Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan mengevaluasi anggaran pendidikan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Pasalnya, alokasi anggaran yang jumbo belum mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Anda telah meningkatkan pengeluaran yang sangat drastis dalam sepuluh tahun terakhir, tetapi tidak melihat ada kaitannya dengan kualitas," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Dalam 10 tahun terakhir, tercatat anggaran pendidikan mengalami peningkatan mencapai 221% dari tahun 2009 sebesar Rp 153 triliun menjadi Rp 492,5 triliun di tahun 2019.
Selama ini, Sri Mulyani bilang penggunaan dana pendidikan banyak tersebar ke beberapa pos, seperti guru, sertifikasi, hingga operasional sekolah yang tersentralisasikan kepada pemerintah daerah.
"Ini tidak hanya soal jumlah uang, tetapi bagaimana Anda menggunakan uang tersebut dan kebijakan yang menaunginya sehingga ada hasil yang efektif," jelas dia.
Salah satu evaluasi, kata Sri Mulyani dilakukan dengan adanya fokus peningkatan kualitas SDM oleh Presiden Jokowi pada lima tahun ke depan di periode kedua sebagai Kepala Negara.
Sehingga, sasaran pengalokasian dana pendidikan yang sebesar 20% dari total APBN bisa dimanfaatkan untuk yang umun maupun khusus seperti vokasional.
"Presiden Jokowi menginisiasi peningkatan keterampilan SDM, tidak hanya pendidikan secara umum tetapi juga vokasional," ungkap dia. dtc