Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi - Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) untuk kesekian kalinya menggelar Latihan Bersama (Latma) di hutan Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Latihan Bersama Marinir yang merupakan bagian dari latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2019. Kedua pasukan berbaur dalam latihan ini.
40 Prajurit Marinir Amerika Serikat (USMC) bergabung dengan 204 personel Korps Marinir TNI AL berlatih menembak reaksi, GPMG, Sniper, Serangan, Raid Darat, Patroli Tempur, Jungle Survival dan Serangan.
Latihan yang digelar di hutan Selogiri, Minggu (4/8/2019) ini dimulai dengan Patroli Tempur. Mereka bersama-sama berpatroli di hutan dengan medan naik turun bukit dan menyebrangi sungai. Selanjutnya, digelar pula belajar cara membuat jebakan dan menaruh bom di dalam hutan agar para musuh bisa kalah dalam medan perang. Mereka juga melakukan latihan cara menghindar dari serangan musuh di dalam hutan ketika terjadi perang.
Tak hanya itu, pasukan marinir amerika Serikat dan Indonesia mendapatkan penjelasan dan mempraktekkan tata cara bertahan hidup di hutan. Mereka pun juga mempraktekkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas. Di antaranya, biawak dan ular serta memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung tanpa harus dimasak terlebih dulu.
Prajurit marinir kedua negara cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan para pelatih Korps Marinir TNI AL. Meski mulanya terlihat agak geli, namun prajurit Marinir Amerika mencoba mencicipi sejumlah botani dan hewani yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh para pelati. Bahkan beberapa diantara mereka ada yang mencoba menangkap ular dan biawak.
"Ada dua lokasi latihan bersama ini. Sebelumnya kita melakukan latihan di Puslatpurmar 5 Baluran dan saat ini di hutan Selogiri, Banyuwangi," ujar Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Letkol Marinir Arip Supriyadi kepada detikcom, Minggu (4/8/2019).
"Untuk di hutan Selogiri, pasukan fokus pada latihan Raid Darat, Patroli Tempur, Jungle Survival dan Serangan," tambahnya.
Latihan Bersama antara Marinir Indonesia dan Marinir Amerika tersebut, kata Letkol Marinir Arip, merupakan bagian dari Latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2019 yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama Internasional Marinir kedua negara. Selain itu juga untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dihadapkan pada tuntutan tugas ke depan. Kegiatan latihan bersama di hutan Selogiri ini digelar sejak 31 Juli hingga 6 Agustus mendatang.
"Saya yakin latihan Carat 2019 akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, saling memahami dan memberi kontribusi positif untuk memperkuat hubungan Angkatan Laut kedua Negara, khususnya Korps Marinir," tegasnya.
TNI AL latihan bersama dengan USMC Amerika Serikat/TNI AL latihan bersama dengan USMC Amerika Serikat/ Foto: Ardian Fanani
Dalam kesempatan tersebut Letkol Marinir Arip berharap kepada seluruh peserta latihan untuk bisa saling mengenal satu dengan yang lain, sehingga bisa membangun hubungan persaudaraan antara prajurit Marinir (marines brotherhood).
"Yang tidak kalah penting adalah, utamakan faktor keamanan, sehingga latihan benar-benar zero accident," pungkasnya.
Sementara itu, Komandan Marinir Amerika Serikat untuk CARAT 2019 , Capten Daniel Philips mengaku senang dengan latihan bersama ini. Latihan bersama ini juga memberikan semangat prajurit Marinir Amerika Serikat untuk mengenal Indonesia lebih dekat.
"Sejauh ini latihan yang sangat bagus memberikan kesempatan kedua pasukan berlatih bersama. Tentu hal yang menarik adalah belajar dari Marinir Indonesia saat patroli hutan. Sangat menarik," ujarnya.
Diakuinya, pihaknya belajar banyak dari keunikan geografis dimiliki Indonesia dari Marinir Indonesia. "Ditempat kami tak ada seperti ini. Sehingga kita belajar banyak saat ini dengan pasukan Marinir Indonesia," pungkasnya.
dtc