Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Defisit anggaran hingga akhir Juli 2019 tercatat Rp 183,7 triliun. Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 151 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit ini tak sesuai dengan perkiraan. Dirinya mengaku akan menjaga kondisi ekonomi di semester II-2019.
"Kalau realisasi defisit memang tidak serendah seperti tadinya kita rencanakan karena penerimaan negara lebih lemah dan belanja negara yang sangat luas. Kita akan jaga dinamika semester II," kata Sri Mulyani saat konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Defisit anggaran dikarenakan realisasi pendapatan negara lebih rendah dibandingkan dengan belanja negara. Hingga akhir Juli 2019, realisasi pendapatan negara Rp 1.052,8 triliun, sedangkan belanja negara Rp 1.236,5 triliun. Dengan begitu defisit anggaran sebesar Rp 183,7 triliun atau 1,14% dari produk domestik bruto (PDB).
"Pembiayaan kita terealisir sampai akhir Juli adalah Rp 229,7 triliun. Di mana untuk biayai defisit Rp 183,7 triliun atau defisit kita 1,14% dari GDP," jelasnya.
Dia pun menyadari, tren pendapatan negara cenderung melemah. Terutama pada penerimaan perpajakan. Realisasi per akhir Juli 2019 atau pada tengah tahun ini belum mencapai 50%. Penerimaan perpajakan hingga Juli mencapai Rp 810,7 triliun atau hanya 48,6% dari APBN.
"Penerimaan pajak dan perpajakan masih di bawah 50% pertengahan tahun ini," kata Sri Mulyani.(dtf)