Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT BISI International Tbk (BISI) mengganti benih jagung busuk dan berkutu pada varietas Bisi 18 dengan benih baru. Penggantian benih ini sebagai respons atas keluhan yang muncul dari para petani jagung di Kabupaten Tanah Karo.
"Hari ini, Jumat (30/8/2019), diserahkan secara simbolis benih jagung Bisi 18 pengganti untuk dua kecamatan, yakni Kecamatan Mardinding dan Lau Baleng. Kemudian menyusul esok hari pada empat kecamatan, yakni Kuta Buluh, Munthe, Juhar dan Barus Jahe," jelas Deputy Manager PT Bisi International Tbk Area Sumut, Zuan Ari Siagian SP, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2019).
Zuan mengatakan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang tidak diinginkan itu. Hal ini mendorong pihaknya segera mempercepat proses penggantian benih jagung yang rusak tersebut. "Kita mengirimkan benih jagung pengganti ini pada awal September 2019 dari kontrak kerja yang seharusnya berakhir pada Oktober 2019," tuturnya.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatra Utara (Provsu) menyambut positif penggantian benih jagung tersebut. "Pihak Bisi telah memperlihatkan komitmennya dalam penyediaan benih jagung bantuan pemerintah," ujar Kepala Seksi Perbenihan Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Provsu, Ir Unedo Koko Nababan.
Ia menjelaskan, sebanyak 76.164 kilogram (kg) benih jagung varietas Bisi 18 yang rusak telah digantikan dari total 109.185 kg bantuan pemerintah untuk petani di Kabupaten Tanah Karo pada 2019. "Kita menilai, selama ini tingkat keberhasilan bantuan benih jagung di Tanah Karo sangat tinggi, sehingga setiap tahun jumlah bantuan akan semakin ditingkatkan" ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanah Karo, Ir Metehsa Karo-karo Purba, yang turut hadir pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada jajaran PT Bisi International Tbk. "Dari target tanggal 10 September 2019, pihak Bisi sudah mampu mendistribusikan benih jagung pengganti pada hari ini," paparnya.
Diharapkan para petani jagung di wilayah tersebut dapat memanfaatkan bantuan benih jagung dengan sebaik-baiknya. "Tanah Karo sudah menjadi salah satu sentra pertanaman jagung di wilayah Sumatra Utara. Tetap pertahankan predikat itu," imbaunya.
Sebelumnya, sejumlah petani jagung di Desa Lau Garut Kecamatan Mardinding, Tanah Karo memprotes benih bantuan pemerintah yang tidak layak pakai tersebut. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provsu, M Juwaeni, varietas Bisi 18 merupakan pengadaan benih bantuan pusat yang pendistribusiannya dilakukan pihaknya bersama Dinas Pertanian Tanah Karo. "Bantuan ini khusus untuk program tanaman monokultur dalam upaya peningkatan produksi upaya khusus padi, jagung, kedelai (Upsus Pajale) yang merupakan lanjutan program Kementerian Pertanian di tahun 2019," ujarnya beberapa waktu lalu.
Luas areal penerima bantuan benih jagung varietas Bisi 18 di Tanah Karo untuk tahun 2019 mencapai 7.279 hektar. "Setiap hektar, diberikan benih jagung sebanyak 15 kilogram. Dengan kata lain, ada sekitar 109.185 kilogram benih jagung Bisi 18 yang diterima petani jagung di Tanah Karo," paparnya.
Mengenai temuan petani seputar benih busuk dan berkutu, Juwaeni menyatakan segera diganti pihak BISI. "Pihak penyedia berjanji diganti awal September 2019," tuturnya.