Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Harga ayam di tingkat peternak kembali anjlok. Di Jawa Timur, harga ayam berada di level Rp 9.000/kg. Untuk mengembalikan harga ayam, pemerintah menyiapkan wacana pemangkasan populasi ayam.
"Harga live bird di farmgate tak sesuai HPP (Harga Pokok Produksi). Di dalam peraturan yang kita atur, kita harus membela peternak. Satu-satunya jalan yang diambil cutting di tingkat integrator. Di FS-nya," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita usai menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ketut mengatakan, pemangkasan populasi ini akan dilakukan terhadap 10 juta telur FS ayam pedaging setiap minggunya. Lalu, dalam dua minggu pemangkasan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan meninjau dampaknya terhadap harga di tingkat peternak.
"Sepuluh juta per minggu dan diawasi setiap dua minggu. Bagaimana situasi di situ, nanti dievaluasi," terang Ketut.
Perlu diketahui, dengan pemangkasan telur FS ayam pedaging ini maka pasokan ayam dalam negeri tak akan banjir lagi. Sehingga, harga ayam di tingkat peternak tak lagi anjlok.
Menurut Ketut, sejak diberlakukannya pemangkasan ini mulai 2 September 2019 kemarin, dampak psikologis terhadap harga ayam sudah terasa. Namun, dampak fisiknya yakni terhadap populasi atau jumlah pasokan ayam dalam negeri biasanya terasa dalam rentang 35 hari sejak pemangkasan.
"Dampak kan ada yang psikologis. Misalnya kemarin saja, baru kita pangkas kemarin, harga sudah mulai naik juga kemarin. Kalau dampak ke populasi biasanya 35 hari," bebernya.dtc