Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut sebanyak 50 hingga 100 mahasiswa hilang pascademonstrasi berujung rusuh di depan gedung DPR RI. Polri mempersilakan kepada pihak-pihak yang merasa kehilangan keluarga, kerabat, atau temannya pascademonstrasi ricuh di depan gedung DPR untuk mengecek ke Polda Metro Jaya.
"Kejadiannya di mana? Misal di Jakarta, kan gampang, ke Polda Metro. Semua yang diamankan pasti orangnya ada dan bisa dicek," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).
Dedi menuturkan, jika hasil pemeriksaan menunjukkan orang yang diamankan tak terbukti berbuat pidana, polisi tak memproses lebih lanjut dan akan memulangkan orang tersebut. Namun, jika orang tersebut ditingkatkan status hukumnya, Dedi mempersilahkan pihak yang keberatan untuk mengambil langkah praperadilan.
"Kalau nggak ada bukti, nggak mungkin ditingkatkan statusnya. Kalau ditingkatkan jadi tersangka, masih ada alat sidang praperadilan," ucap Dedi.
YLBHI sebelumnya menyatakan ada 50-100 mahasiswa yang belum bisa dikontak oleh rekan satu kampus. Data tersebut diterima YLBHI berdasarkan laporan rekan mahasiswa pada Selasa (24/9) malam.
Ketua YLBHI Asfinawati mengatakan, saat kerusuhan terjadi, para mahasiswa tidak fokus saling melindungi temannya. Jadi mereka berpencar dan berpisah dari rombongan.
Dia menduga mahasiswa yang 'hilang' itu menjadi korban luka di rumah sakit ataupun diamankan oleh pihak kepolisian. Tapi hingga saat ini LBH belum mendapatkan data pasti mahasiswa dari instansi tersebut.
"Karena itu, kepada rumah sakit, kepolisian, dan seluruh instansi yang ada di Jakarta khususnya, dan daerah lain, segera membuka akses agar ada kejelasan tentang nasib teman-teman mahasiswa atau teman-teman lain yang belum ditemukan," ucapnya di kantor LBH Jakarta, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (25/9). dtc