Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Randi (21), tewas tertembak saat mengikuti demo. Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan meminta insiden ini diusut tuntas.
"Pengusutan tuntas pihak kepolisian terhadap pelaku penembakan itu," ungkap anggota Komisi X DPR Putu Supadma Rudana kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Putu meminta Menristek Dikti M Nasir mengawal kasus ini. Sebab, menurutnya, mahasiswa punya hak untuk menyalurkan aspirasinya sehingga ia menyayangkan adanya korban jiwa dalam proses demokrasi itu.
"Niat adik-adik mahasiswa ini tulus untuk mengawal reformasi dan menyuarakan aspirasi masyarakat Indonesia," ujar Putu.
Politikus Partai Demokrat (PD) ini juga menyoroti aksi-aksi demo yang dilakukan, baik oleh mahasiswa maupun pelajar, hingga banyak yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Putu berharap mahasiswa melakukan aksi dengan damai.
"Agar adik-adik siswa dan mahasiswa dapat melakukan demonstrasi dengan mekanisme yang berlaku dengan baik, tertib, dan damai. Mendorong berbagai pihak agar tetap sabar, menjaga ketertiban agar semua berlangsung secara tertib dan baik," tuturnya.
Putu juga mengimbau pihak perguruan tinggi dan kampus agar memfasilitasi peserta didiknya yang ingin menyalurkan aspirasi. Dalam menghadapi persoalan, dialog menurutnya harus dikedepankan.
"Kami juga meminta agar pihak-pihak terkait dapat bekerja sama dan bersinergi agar para siswa dan mahasiswa kita tidak turun ke jalan dan menghindari konflik yang terjadi pada saat dilaksanakannya demonstrasi. Mari sebagai sebuah bangsa yang memiliki peradaban yang baik, terus kita junjung dialog dalam menyelesaikan permasalahan," sebut Putu.
Komisi X juga akan meminta pertanggungjawaban dari Menristek Dikti dan Mendikbud Muhadjir Effendy atas bentrokan yang terjadi dalam aksi demo mahasiswa dan pelajar. Putu menyatakan pihaknya perlu meminta penjelasan bagaimana bisa sampai pelajar SMA-STM/SMK bahkan SMP sampai ikut turun berdemo anarkis.
"Kita mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk bertanggung jawab langsung sama terjadinya kejadian kericuhan dan siswa turun ke jalan. Kita akan memanggil Mendikbud untuk menjelaskan mengapa sampai terjadi kondisi ini," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi, mengembuskan napas terakhir setelah terkena tembakan saat demo tolak RUU KUHP dan RUU KPK di Kendari. Jasad mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo itu ditemukan bekas luka tembakan di bagian dada kanannya.
Tim Medis RS Ismoyo, Sersan Mayor Salam SR, mengatakan, sekitar pukul 15.00 Wita, Randi dibawa oleh sejumlah rekannya ke Unit Gawat Darurat RS Dokter Ismoyo dalam keadaan kritis. Namun nahas, nyawa Randi tidak tertolong oleh gabungan tim dokter spesialis bedah, anestesi, dan dokter umum.
Selain Randi, seorang korban lain bernama Yusuf Kardawi (19), semester III Fakultas Teknik, sedang mengalami kritis dan menjalani perawatan serius di RS Bahteramas. dtc