Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah seorang aktivis yang bergiat di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Utara (Sumut), Golfrid Siregar, akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 15.20 WIB. Golfrid meninggal setelah sempat dirawat di RSUP Adam Malik sejak Kamis (3/10/2019).
Meninggalnya Golfrid yang juga aktivis HAM ini menuai respons dari sesama aktivis, khususnya dari Walhi Sumut. Pasalnya, penyebab meninggalnya Golfrid menurut mereka mencurigakan. Disebutkan, ia ditemukan terkapar di fly over Simpang Pos, Padang Bulan, Medan, Kamis (3/10/2019) pukul 01.00 WIB dini hari. Keterangan kepolisian menyebutkan, almarhum merupakan korban lakalantas. Namun Walhi Sumut tidak percaya begitu saja. Apalagi nyaris tidak ada luka lecet di bagian tubuh. Namun begitu, kepala korban mengalami luka serius seperti kena benturan benda tumpul. Selain itu, benda-benda berharga seperti cincin, laptop, dompet dan tas raib.
Demikian dikatakan Direktur Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan kepada medanbisnisdaily.com, Minggu malam (6/10/2019).
"Almarhum mengalami luka serius di bagian kepala yang menyebabkan tempurung kepala hancur. Hal ini mengharuskan korban menjalani operasi pada Jumat, 4 Oktober 2019. Setelah sekitar 3 hari mendapatkan penanganan akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir hari ini," kata Dana.
Fakta-fakta ini, sambung Dana, menunjukkan Golfrit tidak sekadar menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa. Walhi Sumut melihat bahwa terindikasi korban telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan.
"Walhi Sumut mendesak dan mendorong Polda Sumatera Utara untuk segera mengusut tuntas penyebab kejadian ini. Medan sudah sangat tidak aman. Walhi Sumut akan terus mengawal kasus ini sampai fakta yang sebenar-benarnya terungkap," kata Dana.