Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 530 orang yang terdiri dari 495 orang laki-laki dan 35 orang perempuan, mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang. Mereka berasal dari SMK, disusul SMA, dan perawat di Sumut.
Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, membuka seleksi pemagangan itu di Aula Serbaguna Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara, Jalan Willem Iskandar kawasan Pancing, Senin (28/10/2019).
Untuk itu, selain mempersiapkan keahlian, Ijeck berpesan agar para peserta seleksi mengedepankan disipiplin dan kejujuran selama menjalani program pemagangan nantinya. "Sikap dan kepribadian yang baik juga harus ditampilkan," sebut Ijeck.
"Kalian pasti sudah tahu negara Jepang itu sangat menghargai waktu dan sikap jujur. Kalau kalian baik, saya yakin mereka akan prioritaskan nanti dari Sumut. Jadi, adik-adik kalian yang kepingin juga punya kesempatan," kata Ijeck lagi.
Ketika pulang nantinya dari Jepang, Ijeck, yakin para peserta akan berubah menjadi pribadi yang berbeda dan lebih baik. Hal tersebut harus menjadi motivasi. "Tiga tahun menjalani masa kerja di Jepang, pasti terbayar saat pulang nanti sudah membawa penghasilan, memiliki ilmu dan keahlian, dan pribadi yang bermental kuat," tambahnya.
Wagub pun berharap agar program pemagangan itu terus berlanjut. Setiap tahunnya, diharapkan lebih banyak lagi peserta yang ikut. Kepada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut, diminta agar sosialisasi gencar dilakukan di seluruh kabupaten/kota.
"Tak hanya di Sumut, masalah ketenagakerjaan ini memang masih menjadi persoalan. Untuk itu, program seperti ini harus kita dukung. Khususnya untuk tenaga kerja terampil, jangan tenaga kerja kasar," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut, Harianto Butarbutar, menyebutkan ada beberapa tahapan yang akan diikuti peserta mulai dari administrasi, kesamaptaan, matematika dasar, fisik, wawancara, kesehatan, bahasa, dan training.
"Tidak ada kuota berapa yang bisa ikut, selama memenuhi standar, sebanyak-banyaknya bisa diterima dan diberangkatkan ke Jepang," jelas Harianto.
Sementara itu, Kepala International Manpower Development Organization Japan Nijisima menyebut bahwa program pemagangan telah dimulai Jepang sejak tahun 1993. Negara yang paling banyak menjadi tenaga kerja adalah Cina dan negara-negara ASEAN. Saat ini ada sekitar 400.000 pekerja dari ASEAN, dari Indonesia berjumlah sekitar 20.000.
"Tapi saya bangga, dari Sumut tahun ini adalah jumlah terbanyak yang ikuti seleksi yakni lima ratusan peserta. Tahun sebelumnya, hanya sekitar 200 atau 300 peserta. Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya akan terus bertambah, dan kerja sama Jepang dengan Indonesia, khususnya Sumut semakin baik," ujar Nijisima.