Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Kalangan pedagang penampung jeruk peras di Pantai Buaya Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara, kini mulai lagi memburu pasar jeruk mengkal/bahan baku jus ke Jakarta. Petani jeruk di Langkatpun merasa lega, harga jual jeruk mereka terdongkrak naik dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000/kg.
Sejak Juni 2019 lalu, petani jeruk di Kecamatan Besitang, Hinai, Secanggang, Padang Tualang, Gebang, Besitang dan Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat rentan terhadap harga jual jeruk mereka yang hanya laku terjual dengan harga Rp 2.000 sampai Rp 3.500/kg. Karena produksinya hanya ditampung di pasar Sumatra, seperti Medan.
"Alhamdulillah, petani jeruk sudah mulai lega, karena harga pembelian kita kepada petani sudah naik dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000/kg. Ini karena ada permintaan dari pasar di Jakarta dengan jumlah yang sangat besar. Untuk sementara pasar di Medan kita hentikan," ungkap Sudar, salah satu pedagang penampung jeruk di Dusun Pantai Buaya Kecamatan Besitang, Langkat, Rabu (30/10/2019).
Diungkapkannya, selama ini ianya tidak rutin membeli jeruk pada petani dikarenakan belum ada permintaan dari Jakarta. Hanya sesekali membeli untuk mengisi pasar di Medan. Namun begitu, banyak juga pedagang penampung lainnya yang melakukan pembelian kepada petani untuk kebutuhan pasar di Medan.
Ditemui terpisah, Sulaiman, petani jeruk di Komdak, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat, ianya mengatakan, harga jeruk mengkal yang dipanennya kemarin dijual ke gudang penampungan di Pantai Buaya dengan harga Rp 5.000/kg.
"Baru kemarin naik harga menjadi Rp 5.000/kg, kalau panen Agustus lalu hanya harga Rp 3.500, dan Juni lalu cuma laku Rp 2.000/kg," katanya.