Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memacu investasi. Hal ini diharapkan mampu mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bahlil mengatakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi ke kisaran 6-7%, butuh investasi sebesar Rp 1.100-Rp 1.200 triliun. Sementara target yang ditetapkan untuk tahun ini baru sebesar Rp 792 triliun.
"Kalau kita ingin punya target pertumbuhan ekonomi 6-7% maka minimal realisasi investasi kita per tahun itu Rp 1.100 sampai Rp 1.200 triliun," kata dia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Masalahnya, untuk memperoleh investasi sebesar itu tidak cukup bila hanya mengandalkan aliran modal dari dalam negeri. Oleh karenanya dibutuhkan juga penanaman modal asing.
"Uang kita nggak cukup sebanyak itu (Rp 1.100-Rp 1.200 triliun). Maka mau tidak mau kita butuh investor dari luar untuk membantu kita agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Presiden, lanjut Bahlil menyampaikan kepada dirinya dan jajarannya di BKPM bahwa sebenarnya minat investor yang masuk ke Indonesia itu banyak. Tapi ibarat Indonesia sebagai rumah, investor baru masuk di depan pintu langsung balik arah untuk keluar.
Kondisi tersebut menurutnya harus disikapi oleh BKPM dengan membantu para calon investor agar minat mereka menanamkan modalnya di Indonesia bisa benar-benar dieksekusi.
"Kita gandengan tangan membantu para investor untuk mengeksekusi, kita harus mengeksekusi untuk merealisasikan. Kita tidak saatnya lagi untuk harus main di angka data-data dan di atas meja. Jadi kita akan mengeksekusi," lanjutnya.
Tambah dia, BKPM berjanji akan melakukan pendampingan kepada investor yang betul-betul ingin berinvestasi di Indonesia, mulai dari sisi perizinan hingga hambatan-hambatan lainnya.(dtf)