Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Memasuki usianya yang ke-47 tahun, Teater Imago Medan, membuka kembali ingatan terhadap perjuangan kesenian maestro teater dari Medan, almarhum Darwis Rifai Harahap. Acara "Imago Mengenang Guru" itu dihadiri belasan seniman dari berbagai genre dan juga masyarakat pecinta seni di Medan. Acara yang berlangsung di Taman Budaya Sumatra Utara (TBSU) Jalan Perintis Kemerdekan, Medan, Sabtu malam (14/12/2019) itu, diisi dengan pemutaran film biografi, apresiasi karya, pertunjukan seni, serta penyampaian kesan-kesan dari sahabat Darwis.
Penggagas acara yang juga penerus Teater Imago, Ayubrin mengatakan, kegiatan itu sebagai mengenang perjuangan beliau dalam memajukan kesenian khususnya seni teater di Medan dan Indonesia.
"Beliau adalah seorang guru bagi ribuan seniman di daerah ini. Karya-karyanya beragam. Mulai dari naskah dan pertunjukan teater, naskah film dan karya sastra. Ia menjalani panggilan sebagai seniman dengan penuh keyakinan dan tetap rendah hati," kata Ayub kepada medanbisnisdaily.com, Minggu pagi (15/12/2019).
Diceritakan Ayub, almarhum mengawali karir bertentangan di bangku SMP Widyasana Medan. Dari sana itu bergabung di Sanggar Setanggi Timur. Kemudian tahun 1963, pria ini bergabung di Bengkel Kerja Actor’s Studio Medan pimpinan Arief Husin Siregar.
Berlanjut pada tahun 1964 ia bergabung di Teater Nasional Medan yang didirikan oleh Burhan Piliang dan kawan-kawan. Akhirnya pada tahun 1972 bersama Hartono dan Alex, Darwis mendirikan Teater Imago Medan.
Darwis lahir pada tahun 1947 dan memiliki dua anak ini. Pernah duduk sebagai pengurus inti di Dewan Kesenian Sumatera Utara di masa kepemimpinan maestro tari Jose Rizal Firdaus. Serta hingga akhir hayatnya masih tercatat sebagai anggota Majelis Kesenian Medan.
Ia pernah berperan dalam film Pencopet sutradara Matnoor Tindaon yang dibintangi Sophan Sophian dan Widyawati pada 1973. Ia memiliki sejumlah nama pena, antara lain, Berto Wafa atau Wisnu Dengan Ritfhara. Darwis meninggal dunia pada Selasa, 29 November 2016.
"Meski pernah berkesempatan berkeliling Asia dan Eropa, beliau tetap berperilaku sederhana dalam pergaulan berkesenian dan bermasyarakat," tutup Ayub.