Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com.Medan. Pertumbuhan fisik anak, idealnya seiring sejalan dengan daya imunitasnya. Agar keduanya tumbuh dan berkembang dengan maksimal, seorang anak harus bergerak aktif. Dengan bergerak aktif, semua energi di dalam tubuhnya akan aktif. Energi itu adalah bagian dari imunitas (daya tahan) anak tersebut.
Demikian dikatakan Ms Novita seorang pendidik di sekolah Nanyang Zhi Hui Medan di sela acara perayaan Natal yang dirangkai Hari Ibu di sekolah itu, Jalan Abdullah Lubis, Medan, Sabtu (21/12/2019). Novita menjelaskan sebuah penelitian tentang 27 titik energi yang ada dalam diri manusia itu.
"Ada penelitian yang menyebut bahwa manusia punya 27 titik energi dalam dirinya. Titik-titik energi itu tidak saling terkoneksi. Agar semua titik energi itu aktif, seseorang juga harus bergerak aktif," ujarnya.
Novita menerangkan, mengutip penelitian itu yang mengambil ilustrasi gorilla, Novita menjelaskan, titik imun pada gorilla ada di dadanya. Makanya gorilla itu suka memukul-mukul dadanya apalagi kalau sedang marah. Lalu dilakukan sebuah rekayasa oleh peneliti. Peneliti membuat sekat di dada gorilla sehingga meski memukul-mukul dadanya, tetapi terjadi kontak fisik secara langsung. Hasilnya, seminggu kemudian, gorilla itu jatuh sakit.
"Makanya sering kita dengar, anak itu harus aktif. Agar tubuhnya kebal. Maksudnya supaya titik-titik energi itu aktif," ujarnya.
Terkait pola asuh, Novita yang juga suka hipnoterapi ini mengatakan, dalam mendidik anak, motivasi orangtua juga jangan karena balas dendam dengan masa lalu. Misalnya, karena si orangtua tak ingin anaknya susah seperti dia dulu. Itu energinya cenderung negatif. Yang baik adalah karena kasih sayang.
"Mendidik anak dengan energi kasih sayang, maka seorang anak tumbuh dan berkembang pula sebagai pribadi yang penyayang," katanya.