Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan meminta para anggota TNI menyadari pentingnya membayar pajak kepada negara. Pajak yang dikumpulkan pemerintah digunakan untuk modal pembangunan dan menjalankan kegiatan bernegara.
Pada kegiatan sosialisasi pengisian surat pemberitahuan tahunan (SPT) kepada Perwira Menengah (Pamen) Pamen di Kodam Jaya/Jayakarta, Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur Afran mengatakan penerimaan pajak dibutuhkan agar Indonesia tidak bergantung pada pembiayaan utang.
"Penerimaan pajak ini sumber untuk kita berkegiatan yang risikonya paling rendah atau paling aman," kata dia di Aula Sudirman Makodam Jaya/Jayakarta, Jakarta Timur, Kamis (16/1/2020).
Sementara pembiayaan dari utang, apalagi utang luar negeri, menurutnya sangat berisiko.
"Kita sama-sama tahu pinjaman luar negeri itu sangat berisiko, kita akan sangat tergantung dan sangat didikte oleh negara-negara yang memberikan pinjaman. Itu sangat-sangat riskan. Pak Kasdam dan perwira sangat paham lah soal pertahanan, soal kerawanan, ketergantungan kita dengan negara lain," jelasnya.
Memang ada cara lain untuk memenuhi keuangan negara, yaitu dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang ada. Tapi bila diambil secara berlebihan pun bisa berdampak negatif.
"Enak kita gali terus habis tanpa pedulikan lingkungan, tanpa memedulikan ke depannya, anak cucu kita. Kalau habis itu pembaharuannya bisa 100 tahun kemudian, lebih dari 100 tahun baru ada lagi sumber itu. Jadi sangat-sangat berisiko," lanjutnya.
Oleh karena itu, sebisa mungkin pembiayaan negara dapat dipenuhi melalui penerimaan pajak.
"Salah satunya lagi dari pajak karena dari kita. Jadi paling aman lah karena kita memang sama-sama ingin membawa negara kita membangun ya dari kita," tambahnya.(dtf)