Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Asabri (Persero) punya masalah keuangan. Hal itu tercermin dari risk based capital (RBC) atau rasio kecukupan modal yang tercatat minus 571,17% pada 2019. RBC itu bakal naik menjadi minus 643,49% di tahun 2020.
Sementara, ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) modal minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi baik umum atau jiwa adalah 120%.
"RBC memang 2019 negatif 570% tapi karena asuransi sosial captive market, dan nggak jualan, kalau jualan kan harus memenuhi RBC 120%, kalau di sini nggak ada isu," kata Direktur Keuangan dan Investasi Rony Hanityo Apriyanto dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi XI Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Dia mengatakan, untuk penyehatan ini Asabri butuh modal Rp 7,26 triliun.
"Penyehatannya itu untuk mencapai RBC 120% harus diperlukan peningkatan aset Rp 7,2 triliun. Caranya gimana, berhubungan langkah-langkah kita sampai dengan 2024," ujarnya.
Dalam paparannya disebutkan, RBC minus karena liabilitas lebih besar dari aset. Hal itu disebabkan akumulasi cadangan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) tiap tahun, sementara nilai aset turun karena nilai investasi saham.(dtf)