Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara berbicara mengenai dampak kondisi ekonomi global terhadap ekonomi dalam negeri pada 2019 lalu. Ia mengatakan banyak hal yang terjadi di 2019.
Semua itu disampaikan Suahasil saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Data and Economic Conference, di Grand Ball Room Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
"Kalau awal tahun itu, kita ingetin Brexit yang kalang kabut. Abis itu Hong Kong ada demo, kemudian eskalasi perang dingin. Kemudian di sekitar April Venezuela kolaps. Lalu perang dagang AS dan Tiongkok. Dan yang baru terjadi ketegangan AS dan Iran," kata Suahasil.
Karena kondisi-kondisi tersebut, jelas Suahasil, pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara mengalami perlambatan. Menurutnya, kondisi itu juga berdampak pada ekonomi dalam negeri.
"Pasti ada dampaknya. Kalau Tiongkok yang biasanya tumbuh 10-11% sekarang 6%, ada nggak dampaknya ke RI, pasti ada. Kalau India biasanya 7%, sekarang 4%, pasti ada dampaknya ke RI," jelasnya.
"AS tadinya pernah 3% jadi ke 2%. Cina juga. Singapura pertumbuhannya pernah 0,1%. Eropa Inggris, Jepang agak lumayan. Indonesia dari 5,2% sekarang 5,0%. Turun, tapi turun pada tingkat yang cukup tinggi, 5%" sambungnya.
Suahasil menilai, pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia menjadi momentum agar bisa tumbuh lebih tinggi. Tapi, kata dia, ada syarat agar ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi.
"Itu buka pertumbuhan ekonomi yang rendah, masih bisa beri momentum tumbuh lebih tinggi. Tapi ada syaratnya, nggak boleh kerja seperti biasa. Nggak boleh kerja seperti kemarin," katanya.
"Kebetulan, kita memasuki sejak akhir tahun lalu, memasuki tahun kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Beliau mengatakan ayo kita kerja dengan cara yang tidak biasa, yang baru," tuturnya.(dtf)