Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bogor. Penempatan lokasi observasi WNI yang dievakuasi dari sejumlah kota di Provinsi Hubei, termasuk Wuhan, di Natuna menimbulkan penolakan dari masyarakat setempat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada warga Natuna yang telah memberi lampu hijau.
"Gini, jadi yang pertama saya sangat mengapresiasi dan menghargai apa yang sudah dilakukan oleh kerja tim bersama Kemenlu, TNI-Polri, Kemenkes, BNPB, yang sangat singkat bisa dilakukan dengan baik, yaitu membawa dari Provinsi Hubei, Kota Wuhan, dibawa kembali ke Tanah Air. saya mengapresiasi itu," kata Jokowi di Desa Pasir Madang, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Senin (3/2/2020).
"Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini adalah saudara-saudara kita sendiri," imbuh Jokowi.
Jokowi mengatakan total 243 WNI dari Hubei dalam kondisi sehat. Namun, kata Jokowi, sejumlah protokol kesehatan tetap harus dilakukan.
"243 itu adalah sehat. Tetapi dalam protokol kesehatan itu diperlukan yang namanya tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga. Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga bisa kembali ke keluarganya masing-masing. itu adalah protokol kesehatan yang harus kita ikuti," sebut Jokowi.
Jokowi lantas berbicara soal sejumlah alternatif yang sempat muncul. Menurutnya, keputusan pemilihan Natuna sebagai lokasi observasi sudah dilakukan dan dia meminta masyarakat berbesar hati.
"Memang, kemarin ada beberapa alternatif, ada yang kemarin Morotai, Biak misalnya, karena apa. Kita memerlukan untuk turun, memerlukan landasan. Memerlukan runway sehingga pesawat bisa turun. tak semua pulau bisa dipakai. Kemudian juga kita mengukur tingkat kesiapan dari tim kesehatan yang ada di situ. Sehingga keputusan dari tim adalah di Natuna. Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun mereka adalah saudara-saudara kita," jelas Jokowi.
Pernyataan Jokowi tak sepenuhnya sesuai kondisi lapangan. Sejak Jumat (31/1) lalu hingga hari ini, warga Natuna berdemo meminta agar lokasi observasi 238 WNI dari Wuhan dipindahkan dari hanggar Lanud Raden Sadjad ke kapal perang yang ditempatkan di lepas pantai. Pusat demo ada di kantor DPRD Natuna, Jl Ranai Kota, atau sekitar 3,5 km dari Lanud Raden Sadjad.
"WNI dari Wuhan kami minta dipindahkan ke kapal perang dan diobservasi di lepas pantai. Ini rasa bentuk nasionalisme kami agar (lokasi observasi) jauh dari permukiman," ujar orator dalam demonstrasi di halaman kantor DPRD Natuna, Jl Ranai Kota, Senin (3/2).(dtc)