Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan nasib tiga WNI yang gagal berangkat ke Indonesia karena tak lolos pemindaian dan empat WNI lainnya memilih bertahan di Wuhan, China. Untuk tiga WNI yang gagal berangkat, Terawan mengatakan karena sesuai dengan aturan kesehatan yang disepakati dunia internasional.
"Jadi tiga orang itu sesuai dengan apa yang menjadi aturan dari WHO harus dilakukan screening, screening itu dilakukan ketat oleh pemerintah China yaitu bunyinya dari Public Health Emergency of Internasional Concern (PHEIC) tidak boleh warga yang sakit itu keluar dari sana. Sakit apapun, ndak ada keterangan sakit ini tidak boleh keluar, sakit apapun termasuk sakit mata nek belek'an yo orak entuk metu (kalau sakit mata ya tidak boleh keluar) sama saja," kata Terawan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).
"Itu adalah hasil screening mereka bertahap mereka diperiksa. Kemudian itu urusan pemerintah China artinya mereka menjamin yang dikirim (ke Indonesia) itu yang sehat, yaitu dulu," sambungnya.
Untuk empat WNI yang memilih bertahan di Wuhan, Terawan mengatakan Kedubes Indonesia di China tetap melakukan pemantauan kepada mereka. Logistik untuk keempat WNI tersebut pun tetap disalurkan.
"Kemudian yang kedua empat orang itu merasa lebih nyaman di sana, kenopo? Lah mungkin mereka logistik lancar, dari kita kan tetap jaga kita berikan logistiknya, kita juga pantau melalui KJRI, bukan hanya konsulat, melalui Kedubes juga dilakukan hal yang sama. Semua sayang sama warganya, biar empat biji diawasi," ujar Terawan.
Ketiga WNI yang gagal berangkat ke Indonesia karena tak lolos pemindaian pun saat ini diserahkan ke pemerintah China. Terawan mengatakan untuk memulangkan ketiga WNI tersebut harus menunggu PHEIC dicabut terlebih dahulu.
"Itu terserah pemerintah China, kalian harus menyadari PHEIC itu sebenarnya membuat tak bisa keluar semua, tapi kemarin coba dibaca dengan detail atasnya, diterjemahkan detail, itu bunyinya ada temporary, sementara. PHEIC ini menunggu kita ngeluarkan warga kita dan itu hasil negosiasi yang saya lakukan dengan Menteri Luar Negeri," ucap Terawan.
"Rasanya impossible nunggu mereka (tiga WNI), PHEIC nya dicabutlah," imbuhnya.
Seperti diketahui, Minggu (2/2) kemarin, 238 WNI tiba di Batam untuk kemudian dikirim ke pusat observasi di Natuna. Jumlah itu lebih sedikit dari rencana evakuasi semula, yakni 245 WNI, karena dikurangi empat WNI yang memilih bertahan di Wuhan dan tiga WNI yang tidak lolos pemindaian pihak China.dtc