Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Klaten - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah mendatangi lingga buatan abad 9 M yang disimpan di rumah warga di Klaten. Namun ternyata, lingga itu disimpan di belakang rumah dekat dengan kandang ayam.
Pantauan detikcom, Rabu (5/2/2020), ada kotoran ayam di lingga semu atau pseudo lingga itu. Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deny Wahju Hidajat menjelaskan kotoran ayam berpotensi merusak batu lingga tersebut.
"Kotoran ayam mengandung zat asam. Bisa terjadi korosi," ungkap Pamong Budaya Madya BPCB Jateng, Deny Wahju Hidajat pada detikcom di lokasi, Dusun Kauman, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Klaten.
Zat asam dan zat kimia lain dalam kotoran ayam, kata Deny bisa bersifat korosif atau mempercepat pelapukan. Pelapukan batu lingga berpotensi menghilangkan tulisan di permukaannya.
"Namanya kotoran baik ayam atau kotoran sisa pencernaan lain berdampak buruk pada benda cagar budaya. Termasuk air kencing," lanjut Deny.
Lingga yang pernah dicek BPCB Jateng pada tahun 2019 itu tidak dibawa ke balai sebab pemilik pekarangan rumah menyatakan sanggup merawatnya. Namun jika nantinya ternyata tidak dirawat, akan lingga itu akan dibawa ke kantor BPCB.
Lingga beraksara itu, lanjut Deny, bertahun angka 769 Caka. Jika dikonversi ke tahun Masehi menjadi 846 M atau masuk abad 9 M.
"Iya tetap kami pantau secara periodik untuk mengecek baik keterawatan maupun keamanannya. Jika tidak terawat bisa saja kami bawa," tambah Deny.
Diwawancara dalam kesempatan yang sama, pemilik rumah yang bernama Supriyanto (46) meminta lingga itu tidak dipindah tempat lain. Dia dan keluarganya menyatakan sanggup merawatnya.
"Nanti akan kami rawat. Nanti saya taruh dalam rumah," kata Supriyanto.dtc