Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah perusahaan jasa transportasi yang tergabung di dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) Medan berencana membentuk sebuah konsorsium untuk bisa menjadi operator Bus Rapit Transit (BRT) yang akan operasional April mendatang.
"Pengusaha lokal berminat untuk menjadi pelaksana atau operator BRT, kami bisa mengikuti ketentuan yang ada dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna angkutan massal," ujar Ketua Organda Medan, Mont Gomery Munte, saat ikut menjajal uji coba BRT di Terminal Amplas, Medan, Rabu (5/2/2020).
"Karena ini proyek besar maka kami berencana membuat konsorsium, nanti satu perusahaan saja yang mengajukan penawaran untuk paket pekerjaan ketika sudah dilelang Kementerian Perhubungan. Ketika jadi pemenang dibagikan ke perusahaan yang tergabung di konsorsium, intinya semua terlibat, kalah tidak itu yang bahaya," tutur Gomery.
Dalam waktu dekat, ujar Gomery, sejumlah perusahaan yang tergabung di Organda akan menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dalam rangka pembentukan konsorsium.
"Pengusaha lokal tidak kalah dengan pengusaha angkutan luar kota, kita siap mensukseskan program BRT ini," bilangnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis menyambut baik niatan Organda yang ingin ikut lelang pengadaan jasa BRT di Medan yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
"Kalau bisa memenuhi standar, klasifikasi dan mampu, saya pikir tidak ada masalah. Kita dukung pengusaha lokal," tuturnya.
Sekadar mengingatkan Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk pengadaan BRT di Medan. Untuk tahap awal, nantinya BRT itu akan ada di 5 koridor.