Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Dampak pandemi corona virus, sejumlah pasar membatasi aktipitasnya, hanya diperbolehkan berjualan pagi hingga sore hari.
Hal ini dimanfaatkan kalangan pedagang tengkulak menekan harga pembelian ke petani. Karena kesal, petani semangkapun jual obral hasil panennya dilahan pertanian, konsumenpun menyerbu datang membeli.
"Agen terlalu menekan harga, semangka non biji hanya dibeli Rp 2.400 - Rp 2.600/kg, semangka biji hanya Rp 1.300/kg dan semangka swetgold Rp 1.800/kg. Makanya kami jual obral dilahan, ternyata konsumen berdatangan dari pagi sampai tengah hari ini," kata Wahyu dan Budi, petani semangka di Titi Penceng Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat, Kamis (9/4/2020).
Dikatakan mereka, harga jual dilahan kepada konsumen langsung, semangka non biji Rp 3.500/kg, semangka biji Rp 2.500/kg dan semangka swergold Rp 3.000/kg.
"Sedangkan harga eceran dimeja buah semangka non biji masih Rp 5.000 - Rp 6.000/kg, masak beli kepada petani hanya dikisaran Rp 2.500/kg," katanya.