Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailycom - Labura. Kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan sistem online/daring, tidak semudah yang dibayangkan. Masalah dan kendala mulai bermunculan.
Di antaranya tidak semua anak sama dalam hal kepemilikan fasilitas seperti HP; banyak di antara para siswa yang hanya memiliki HP, sebutlah HP biasa. Selain itu jika pun ada HP, keterbatasan kuota dan jaringan yang kurang mendukung juga menjadi kendala.
Dhani Arri, guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut, menuliskan surat terbuka terkait dampak wabah Covid-19, khusus bagi dunia pendidikan. Selain kendala pembelajaran daring di sekolahnya yang terbilang pelosok itu, ia juga menuliskan saran terkait penambahan waktu pembelajaran untuk Tahun Ajaran 2019/2020.
"Selain kendala sinyal, ada beberapa hal yang saya tuliskan untuk Pak Menteri," kata Dhani kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (14/4/2020).
Berikut isi lengkap surat terbuka yang sudah tersebar di grup whatsapp Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Cabang Dinas Pendidikan (Capdispen) Provinsi Sumatera Utara di Kota Tanjungbalai.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....
Selamat Pagi Pak Nadiem.
Semoga Anda dalam keadan baik dan sehat wal afiat.
Perkenalkan Pak, Saya Dhani Guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara, dan saat ini juga mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah.
Ini minggu keempat kami harus menjalani pembelajaran dalam jaringan. Setelah Negara kita mendapatkan cobaan maha dahsyat melalui pandemi covid-19.
Pembelajaran daring ini bukannya mudah, apalagi di sekolah saya yang termasuk kategori wilayah 3T. Selain Telepon seluler Android yang tak dimiliki oleh seluruh siswa, jaringan telekomunikasi di daerah kami juga tergolong susah sinyal. Sehingga pembelajaran daring ini tak berjalan efektif.
Sejatinya semester genap tahun ajaran 2019-2020 hanya membutuhkan waktu 8 minggu atau 2 bulan lagi untuk usai dan kita memasuki tahun ajaran baru 2020-2021.
Kemarin Pak Presiden baru saja mengumumkan bahwa kita memasuki status bencana nasional non alam akibat penyebaran covid-19.
Pak Menteri Nadiem, demi kepastian masa belajar siswa, saya memberikan usulan agar masa belajar semester genap tahun ajaran 2019-2020 kita selesaikan hingga Desember 2020. Dengan demikian pada Januari 2021 kita memulai tahun ajaran baru.
Periodik seperti ini akan mempermudah kami dalam sistem penyusunan, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana BOS yang mengikuti pola tahun anggaran.
Sehingga tahun ajaran berjalan seiring dengan tahun anggaran.
Sesungguhnya Indonesia pernah menerapkan tahun ajaran baru yang dimulai pada Januari.
Model seperti ini berubah sejak Menteri Pendidikan diemban oleh Pak Daoed Joesoef dengan beberapa alasan. Maka sejak tahun 1979 tahun ajaran baru berubah dan dimulai pada Juli 1979 hingga saat ini.
Kini kesempatan ada pada Anda Pak Nadiem.
Ini sekadar sebuah usulan dari saya sebagai Guru yang bertugas di daerah 3T Pak Menteri. Tak bermaksud menggurui.
Belajar dari Wuhan-Cina, mereka membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Jika memakai perhitungan sederhana, Indonesia dilanda covid-19 pada Maret. Dengan asumsi yang sama maka akan terhenti penyebarannya dengan langkah yang tepat 4 bulan kemudian yakni pada bulan Juni.
Tapi dengan letak geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau serta tingkat disiplin dan uniknya karakter manusia Indonesia bisa saja kita membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mengakhiri penyebaran covid-19 ini.
Imbas dari pembatasan sosial tak hanya pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi. Tetapi juga pada pembiayan kehidupan berumahtangga. Apalagi kita akan memasuki masa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Dengan menambah masa pembelajaran semester genap tahun ajaran 2019-2020 hingga Desember 2020 akan memberikan tenggang waktu dan kesempatan kepada para orang tua dan wali siswa dalam mengelola kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan peserta didik.
Juga kebutuhan materi ajar yang tercukupkan dan berjalan maksimal melalui program pembelajaran daring dan diparipurnakan pada masa-masa akhir tahun 2020.
Demikian Pak Nadiem.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas untuk Negeri.
Semoga kita seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlindungan dari Allah SWT khususnya bagi para peserta didik.
Aamiin yaa Rabb.
Hormat saya, Dhani.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....