Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemberian keringanan atau potongan SPP bagi siswa saat pendemi covid-19 sekarang ini merupakan hal yang wajar diharapkan orang tua siswa. Hal itu sebagai solidaritas pihak sekolah di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat dampak covid-19 ini. Demikian dikatakan praktisi pendidikan, Dionisius Sihombing kepada medanbisnisdaily.com, Rabu malam (15/4/2020).
"Tentu tidak mudah bagi pihak sekolah untuk menyikapi permintaan itu, namun permintaan ini sangat wajar dan harus disikapi dengan bijaksana. Saat inilah dimensi kemanusiaan untuk saling mengerti dibutuhkan. Bagaimana cara untuk memenuhinya itu, tergantung pihak sekolah. Memang sejumlah sekolah di Medan sudah melakukan itu," kata Dionisius.
Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan (Unimed) ini menambahkan, orang tua hanya meminta keringanan yang besarannya tergantung kemampuan pihak sekolah. Apalagi aktivitas siswa yang berada di rumah dan belajar secara online membuat tambahan biaya pembelian paket internet yang tak terpikirkan selama ini.
Dalam hal ini, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim juga sudah mengatakan dana BOS selama pendemi covid-19 bisa dipakai untuk membiayai paket internet guru dan siswa dalam memperlancar kegiatan sekolah online. Kebijakan itu akan semakin komplit bila pihak sekolah memberlakukan pengurangan uang sekolah.
"Kami mengapresiasi sejumlah sekolah di Medan yang sudah memberlakukan kebijakan itu. Antara lain, Methodist 5 Medan, Yayasan Sutomo 1 dan 2 Medan dan Yayasan Pendidikan Assyifa Medan. Apa yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah swasta itu patut diapresiasi karena kepekaannya dan memahami kondisi kekinian masyarakat saat pendemi covid-19 yang sangat berdampak dalam berbagai segi," jelas Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan Citra Sumatra Utara (Sumut) ini.
Sebelumnya, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar juga mengatakan hal sama. Abyadi berharap Kementeriaan Pendidikan mengeluarkan kebijakan pengurangan biaya sekolah/kuliah yang berlaku secara serentak dan berbagai tingkatan.
"Saat ini kondisi masyarakat sudah sangat susah karena covid-19. Kebijakan belajar secara online dari rumah, nyatanya membuat pengeluaran bertambah, karena itu Menteri Pendidikan RI harus merespon harapan masyarakat ini," kata Abyadi.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi juga telah berencana menggratiskan uang sekolah untuk siswa SMA/SMK. Namun Edy tidak menyebutkan apakah itu berlaku untuk sekolah negeri atau juga swasta.
"Inilah yang sedang kita data, tidak adil juga kalau semua uang sekolah siswa digratiskan," kata Edy di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Rabu (15/4/2020).