Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Aliran dana perjudian online di Macau diputus oleh pemerintah China. Setelah Juni lalu pemerintah China telah mengindentifikasi aliran dana perjudian dan pinjaman cryptocurrency mengancam keamanan nasional negara itu. Kasus tersebut telah menangkap puluhan ribu tersangka.
Dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2020) pemerintah membekukan ribuan rekening bank dan menyita lebih dari US$ 32,95 miliar setara Rp 485 triliun (kurs Rp 14.700). Hingga saat ini lingkaran perjudian ilegal di seluruh wilayah telah dibersihkan hampir tiap pekan.
Direktur dan Konsultan Media Greater Bay Insight, Anthony Lawrance mengatakan tindakan China untuk menghentikan perjudian ilegal di Macau dilakukan guna mengontrol arus aliran uang China.
Eksekutif Kasino dan Operator Junket di Macau mengatakan tindakan keras dari pemerintah China akan berdampak besar kepada pelanggan kasino VIP. Mereka juga memprediksi tingkat pendapatan bisnis mereka tidak akan kembali seperti dua tahun lalu. Kecuali, pemerintah China menghentikan penindasan terhadap pelanggan perjudian VIP.
"Ini pasti berdampak pada likuiditas pebisnis kasino di Macau," kata Lam Kai Kuong, direktur Asosiasi Junket Macau.
Perjudian ilegal di Macau telah lama beroperasi di area ilegal. Bisnis tersebut berhasil memikat penjudi kaya berserta fasilitas dan jalur kredit yang mewah. Agen pemilik transaksi ini digunakan untuk membantu penjudi melunasi utang dan memberikan kredit untuk pemain besar.
Tindakan keras pemerintah China pun memperparah keadaan Macau yang tengah berjuang di masa pandemi virus Corona. Pekan lalu China sempat mengumumkan akan membuka kembali visa turis Macau yang dimulai 23 September 2020. Pembukaan visa turis itu diharapkan meningkatkan pariwisata dan pendapatan Macau kembali.(dtf)