Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Beredar isu adanya warga Telukdalam Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut) yang diduga positif Covid-19, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, dr Henny Duha, menjelaskan bahwa ada pasien warga suami istri yang ditugaskan di Sigata Kecamatan Pulau-pulau Batu Barat yang berprofesi sebagai guru gugus depan (GGD).
"Mereka suami istri itu berasal dari Surabaya, tugas di Tello, dan mereka sudah di swab disana hasil negatif, kemudian mau berangkat, dirapid hasilnya reaktif, bisa saja ada komorbid atau kelelahan sehingga mereka reaktif, makanya kita isolasi di rusunawa utk pemulihan dan pemeriksaan selanjutnya," jelas dr Henny Duha, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (07/09/2020).
Keduannya masing-masing dengan inisial MAA (30) dan AH (28). Keduanya memiliki dokumen kesehatan untuk melakukan perjalanan berupa hasil pemeriksaan swab test dengan hasil negatif pada tanggal 14 Agustus 2020.
Informasi tambahan bahwa ketika disurabaya pasangan suami istri ini pada saat di rapid pertama dan kedua hasilnya tetap reaktif sehingga dilakukan swab test dan hasilnya negatif.
dr. Henny Duha, menuturkan kronologi riwayat perjalanan keduanya yakni, pada tanggal 5 September atau pada hari ke 13 masa isolasi Pukul 11.00, keduannya datang kepuskesmas untuk dilakukan rapid test karena salah satu anggota keluarga dari istrinya (ibu mertua) meninggal dan dari hasil rapid keduanya reaktif, sehingga UPTD Puskesmas Pulau Tello tidak menginzinkan untuk melakukan perjalanan, tetapi keduannya memaksa untuk tetap berangkat sehingga puskesmas Tello memberikan surat keterangan bahwa keduannya tidak sehat dan hasil rapid reaktif.
Pada pukul 14.00 Wib pihak bandara Lasonde memberikan informasi kepada puskesmas bahwa yang bersangkutan tidak diizinkan untuk naik penerbangan dan pada saat itu juga pihak puskesmas menjemput dan langsung mengisolasi mereka di Puskesmas Pulau Tello.
Pada pagi hari Minggu 6 September 2020 keduanya meminta untuk dirapid kembali dan dari hasil koordinasi dengan gugus tugas kabupaten maka keduaannya dilakukan rapid test berhubung karena mereka berasal dari zona merah, dan hasil rapid yang kedua ini tetap reaktif.
"Sehingga direncanakan dirujuk untuk pemeriksaan TCM dan swab di RSUD Gunungsitoli. Dan Keduanya menolak untuk dibawa dengan Puslin Air," tuturnya.
Sehingga pada malam harinya Kepala Puskesmas Pulau Tello berkoordinasi dengan camat pulau – pulau batu, lurah pasar pulau tello dan penanggungjawab mentawai fast dengan hasil kesepakatan keduannya akan dibawa ke teluk dalam pada pagi hari pukul 08.00 wib dari tello ke teluk dalam.
Kedua saat ini sedang dilakukan isolasi selama 14 hari kedepan dan melihat perkembangan selanjutnya dan rencanannya akan di rujud di RSUD besok. "Intinya mereka sudah swab sebelum kemari dengan hasil negatif," tukasnya.
Disampaikannya bahwa Dinas Kesehatan bersama gugus tugas tetap tanggap terhadap masalah seperti ini agar tidak merebak dan meluas kepada masyarakat.
dr. Henny Duha, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak resah dengan berita dan informasi yang beredar di media sosial.
Lebih lanjut, dikatakannya agar masyarakat juga tetap mematuhi protokoler kesehatan, dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari keramaian dan selalu menjaga kseshatan dengan meningkatkan imun tubuh.