Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Medan mengecam Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang mendeklarasikan diri di Tugu Titik Nol Kota Medan, Rabu (9/9/2020).
Cipayung Plus Kota Medan menolak deklarasi dan organisasi KAMI karena menurut mereka lembaga itu hanya akan mengundang kegaduhan di Kota Medan.
"Deklarasi dan lembaga itu hanya akan menimbulkan kegaduhan," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Al Washliyah Medan, Ilham Fauji Munthe kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (12/9/2020).
Ilham menilai ada kejanggalan dalam deklarasi sekelompok massa ini karena terjadi secara tiba-tiba dan silent seperti ada yang menungganginya.
"Informasi yang kami terima inisiator deklarasi adalah Husnul Jamil. Husnul bukan mahasiswa asal Medan dan dikabarkan dicari seluruh mahasiswa Aceh karena telah mencederai nilai-nilai perjuangan mahasiswa yang sebelumnya juga telah mendeklarasikan Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (4/9/2020)," terang Ilham.
Senada dengan Ilham, Ketua HMI Cabang Medan Rizki Akbar Maulana Siregar, mengaku heran ada fenomena deklarasi spontanitas seperti ini yang mengatasnamakan KAMI apalagi di tengah musibah pandemi covid 19 yang melanda Indonesia terkhusus Kota Medan. Selain itu mengapa deklarasi itu terjadi di saat Kota Medan akan melaksanakan Pilkada 2020? tanya Rizki.
BACA JUGA: Mahasiswa Deklarasi KAMI, Dorong Pemerintah Fokus Atasi Pandemi Covid-19
"Kami tidak ingin Kota Medan ini diperkeruh dengan banyaknya deklarasi spontanitas semacam ini. Seakan-akan semua ini by design dan ditunggangi kepentingan sekelompok orang. Ditambah lagi statement perwakilan KAMI saat deklarasi itu yang seakan-akan ada sekelompok orang yang mencoba merongrong Pancasila dan pemerintahan yang sah. Pernyataan ini sangat tidak berdasar dan tidak mencerminkan kaum intelektual mahasiswa bahkan dapat menimbulkan konflik di tengah masyarakat Kota Medan," kata Rizki.
Cipayung Plus Kota Medan mengingatkan siapapun aktor di balik deklarasi itu, jangan coba-coba memecah belah masyarakat Kota Medan.
"Kami mendesak pihak penegak hukum khususnya Kapolrestabes Medan untuk segera menindak tegas gerakan KAMI. Tangkap aktor intelektualnya, jangan sampai menjadi duri dalam persatuan masyarakat Kota Medan.
Penegasan yang sama disampaikan Ketua KAMMI Medan, Yanggi Fitriyus Sutrisna. Ia mengatakan, mahasiswa adalah elemen pemersatu bangsa bukan elemen yang malah mengkotak-kotakkan seperti ini. Berikut pernyataan lengkap Cipayung Plus Kota Medan terkait hal itu.
1. Menolak deklarasi Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) di Kota Medan karena kami anggap mengundang keributan di kota Medan
2. Meminta aparat kepolisian menangkap aktor intelektual deklarasi KAMI di Kota Medan
3. Deklarasi KAMI di Kota Medan kami juga ditunggangi kepentingan sekelompok orang. Pernyataan ini diteken masing-masing ketua organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Medan, antara lain,
1. Ketua KAMMI Medan, Yanggi Fitriyus Sutrisna
2. Ketua HIMMAH Medan, Ilham Fauji Munthe
3. Ketua IMM Medan, Angga Fahmi
4. Ketua PMKRI Medan, Ceperianus Gea
5. Ketua GMNI Medan, Samuel Oktavianis Gurusinga
6. Ketua HMI Medan, Rizki Akbar Maulana Siregar
7. Ketua GMKI Medan, Meliana Gultom
8. Ketua Hikmabudhi Medan, Niko.