Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Penampakan lintang kemukus di langit Tuban dan Bojonegoro viral di media sosial. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebut itu sebagai fenomena biasa yang tak ada bahayanya.
"Fenomena lintang kemukus itu adalah istilah Jawa untuk bintang berekor. Kebetulan memang beberapa hari terakhir itu sedang musim hujan meteor Draconid, jadi itu bisa jadi bagian dari fenomena hujan meteor tersebut," kata Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lapan Emanuel Sungging Mumpuni saat dihubungi, Minggu (11/10/2020).
Selain itu, Sungging menyebut lintang kemukus sebagai fenomena alamiah yang tidak mengandung bahaya. "Tidak ada dampak bahayanya," ujarnya.
Sebelumnya, lintang kemukus itu tampak dalam bentuk garis sinar berwarna oranye di langit pada Sabtu (10/10) malam. Garis sinar oranye itu terlihat oleh warga Tuban dan Bojonegoro. Warga menyebutnya 'lintang kemukus' (komet).
Salah satu warga Bojonegoro yang melihatnya adalah Aldi (20), warga Kedungbondo, Kecamatan Balen. Aldi mengatakan ia melihat benda yang baru pertama kali dilihatnya itu sekitar pukul 22.15 WIB. Aldi menyebut garis sinar berwarna oranye kemerahan di langit sebelah utara itu tidak panjang.
"Tadi malam ada lintang kemukus, di utara timur. Pas kebetulan saya di teras rumah lihat ke langit utara. Suasana kampung memang sepi tadi malam karena sorenya hujan. Kaget juga sebenarnya," ujar Aldi kepada detikcom, Minggu (11/10). dtc