Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Harga komoditi wortel di dataran tinggi Karo mengalami keanjlokan harga. Terhitung mulai bulan Agustus lalu, harga lelang di ladang berada di bawah Rp 1.000/kg. Dampaknya, petani penanam Daucus carota itu, mengalami kerugian yang cukup besar.
Informasi yang diperoleh medanbisnisdaily.com, Sabtu (24/10/2020) dari berbagai sumber, harga lelang di tingkat petani (ladang-red) dalam beberapa pekan terakhir hanya berada di kisaran Rp 300–Rp 500/kg.Padahal harga jual ideal agar tidak merugi Rp 2.000/kg.
“Modal tanam per hektar Rp 20 juta-Rp 25 juta dengan standar hasil panen 18-22 ton. Dengan kondisi harga saat ini, tentu petani wortel mengalami kerugian yang cukup lumayan banyak, ” ujar petani wortel di Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Ardiansah Sembiring kepada medanbisnisdaily.com.
Per hektarnya saat ini petani hanya mengantongi hasil panen bruto sekitar Rp 6 juta-Rp 11 juta. Dengan rincian perkalian hasil panen antara 18-22 ton dikali harga Rp 500/kg. Apabila dikali dengan harga Rp 300, maka penghasilan bruto petani antara Rp 5.400.000 – Rp 6.600.000.
“Biaya bercocok tanam wortel hingga panen Rp 20 juta-25 juta, sementara uang hasil panen hanya maksimal 11 juta. Modal pertanaman hangus 50 persen. Inilah kenyataan pahit yang kami rasakan saat ini sebagai petani wortwl ditengah pandemic Covid-19”, ujar Ardiansah.
Sementara itu petani wortel lainnya asal Kecamatan Simpang Empat, Tanta Surbakti, juga mengakui hal yang tidak jauh berbeda. Dikatakannya, penurunan harga wortel sebenarnya sudah mulai terjadi sejak bulan Juni lalu. Namun ketika itu, harga pelelangan masih bertahan di level Rp 1.000-1.500/kg.
“Sekiranya ada dari lima paslon yang akan bertarung pada Pilkada Karo tanggal 9 Desember mendatang, perduli akan pertanian dan tingkat kesejahteraan petani. Kalau yang menjabat sekarang ini kemungkinan tidak ada solusi lagi. Karena masa jabatannnya tidak lama lagi, ”ujar Tanta.
Data yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo luas areal pertanaman wortel tahun 2018 seluas 2.420 H dengan luas panen 2.369 ha, hasil produksi 51.209 ton.
Tahun 2019 dengan luas pertanaman 3.741 ha, luas panen 3.853 ha, dengan hasil produksi sebanyak 91.992 ton. Tahun 2020 hingga bulan Agustus dengan luas tanam 2.551 ha, luas panen 2.609 ha, hasil produksi 58.137 ton.