Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Keberadaan pagar yang menutupi Lapangan Gajah Mada Jalan Gunung Krakatau, Kecamatan Medan Timur membuat resah warga sekitar. Pasalnya, pagar yang dibuat tanpa IMB itu menutupi seluruh lapangan sehingga dikhawatirkan menjadi tempat warung remang-remang peredaran narkoba dan maksiat.
"Tidak dipagar saja lapangan tersebut rawan narkoba, apalagi dipagar," kata Erwandi, salah satu warga yang tinggal di seputaran Lapangan Gajah Mada Medan, Rabu (4/11/2020) siang.
Seperti diketahui, pemilik awal lahan salah satu ahli waris dari Keluarga Alm. M. Basri, tanpa seizin Pemko Medan, memasang pagar menutupi lapangan tersebut.
Imbasnya, lokasi tersebut menjadi tempat yang menimbulkan penyakit masyarakat seperti adanya permainan judi sabung ayam dan rawan peredaran narkoba.
"Kami benar-benar resah, kami khawatir diduga maraknya peredaran narkoba akan membuat pengaruh pada remaja di lingkungan ini," katanya.
Erwandi berharap, Walikota Medan melalui Satpol PP agar segera membongkar bangunan tersebut.
"Siapapun pemilik lahan hendaknya Pemko Medan sesuai kewenangannya berhak menanyakan izin pagar tersebut sesuai aturan guna melindungi warga yang lain dan mencegah penyalahgunaan lokasi tersebut menjadi sarang narkoba dan miras," tegasnya.
Lagi pula, tambah Andi Mada warga lainnya yang tinggal di seputaran lokasi itu, keberadaan pagar yang menutupi Lapangan Gajah Mada tersebut telah merusak tata keindahan Kota Medan, di mana saat ini Pemko tengah gencarnya untuk memperindah ruang tata kota. Bukan cuma itu, di lokasi tersebut sudah dibangun warung remang-remang. "Ini tak bisa dibiarkan aparat terkait harus sigap dan membongkarnya," tegas Andi Mada.
Disebutkan Andi Mada lagi, pemilik lahan sebenarnya itu tinggal di Jakarta dan beliau jarang melihat lahan tersebut. Hal ini yang membuat oknum ahli waris merasa bebas berbuat sesuka hatinya. "Kita berharap aparat terkait bisa menelusuri keberadaan lahan ini agar tak banyak korban dibuat oknum dari ahli waris tersebut," tandasnya.