Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinisdaily.com-Medan. Sebagai dukungan moral dan hukum terhadap Rio Ahmad, Federasi Serikat Pekerja Industri (FSPI) Indonesia akan menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Sumatra Utara (Sumut) dan DPRD Sumut. Aksi itu untuk menuntut tanggungjawab pihak PT Indofarm Sukses Makmur, perusahaan tempat Rio bekerja.
Seperti diberitakan sebelumnya Rio mengalami kecelakaan kerja di perusahaan pembibitan dan budidaya sapi potong yang beralamat di Patumbak, Deli Serdang, Sumut pada Desember 2019 lalu. Akibatnya tangan kirinya hancur dan harus diamputasi. Namun bukannya santunan yang ia dapat, pemuda 20 tahun ini malah ikut membayar biaya operasinya itu. Tak lama ia juga dipecat dari tempatnya bekerja.
"Kami akan gelar aksi. Selain ke DPRD Sumut dan Kantor Gubernur Sumut, juga akan aksi di perusahaan tersebut," kata Ketua DPP FSPI Amien Basri kepada media, Rabu (4/11/2020)
Aksi akan berlangsung Senin 16 November 2020 mendatang. Dikatakan Amien mereka meminta agar santunan Rio dibayarkan sesuai PP No 82 Tahun 2019 dan minta agar Rio dipekerjakan kembali.
"Anak ini sudah cacat harusnya ada rasa kemanusiaan dari perusahaan. Masalah ini nanti akan kami sampaikan ke Gubernur dan Komisi E DPRD Sumut. Sekalian supaya dicek apakah ada izin perusahaan itu," kata Amien.
Sebelumnya, Rio mengaku tak mendapat santunan sepeser pun meski ia sudah cacat. Ia juga diminta ikut membayar biaya operasi, besarnya kurang lebih Rp 5 juta dari total sekitar Rp 14 juta. Ia juga mengaku tidak mendapat santunan karena akibat kecelakaan itu sempat tak bekerja kurang lebih 3,5 bulan.
Saat bekerja kembali, ia pun mencicil Rp 5 juta itu dengan dipotong dari gajinya. Rio kembali bekerja akhir Maret 2020 hingga pertengahan September 2020. Ia mengaku dipecat karena menolak perpanjangan kontrak baru.
Sementara itu, otoritas PT Indofarm Sukses Makmur, Ferdinand, yang dikonfirmasi mengaku Rio bukan pekerjanya. "Dia bukan pekerja saya, tanya sama penyalurnya," kata Ferdinand.
Direktur PT Parlindungan Sidabutar Jaya, Santi mengatakan, selaku penyalur tenaga kerja di PT Indofarm Sukses Makmur, pihaknya tidak mengenal Rio. Kata Santi, Rio menggantikan abangnya di sana dan soal kecelakaan itu adalah kelalaiannya. Santi juga menampik ada cicilan yang dibayar Rio terkait biaya operasinya itu.
"Itu kan kata dia. Kami yang tanggung sama PT Indofarm. Kurang lebih Rp 14 juta. Lagipula status dia itu menggantikan abangnya yang balik ke kampung karena ada urusan. Jadi bukan pekerja saya," tandasnya.