Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Solo. Dunia seni Indonesia kembali kehilangan tokoh besarnya. Komposer Rahayu Supanggah, tutup usia hari ini, Selasa (10/11/2020). Komposer yang namanya telah mendunia tersebut meninggal karena sakit.
"Prof Dr Rahayu Supanggah wafat di RS Brayat Minulyo Solo pukul 02.45 WIB tadi," demikian disampaikan pelaksana Humas ISI Surakarta, Esha Karwinarno, Selasa (10/11/2020).
Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Benowo RT 06, RW 08, Ngringo, Jaten, Karanganyar. Rencananya, jenazah Prof Supanggah akan dimakamkan hari ini di Astana Benowo, Karanganyar.
Rahayu Supanggah lahir di Boyolali, 29 Agustus 1949, dari keluarga seniman. Namanya telah moncer di dunia seni bahkan sejak masuk Konservatori Karawitan (Kokar) Solo dan dilanjutkan kuliah di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Solo.
Di kampus seni tersebut bakat seninya semakin terasah langsung dalam bimbingan seniman dan budayawan tangguh Sedyono Djojokartiko (SD) Hoemardani.
Supanggah kemudian mengajar di ASKI yang kemudian menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Solo dan kini menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua STSI Solo periode 1997-2002. Secara resmi, Supanggah menjalani purna tugas dari ISI Solo pada Agustus 2019 lalu, namun masih beberapa kali terlibat dalam bimbingan mahasiswa pascasarjana di kampus seni tersebut.
Berbagai penghargaan internasional pernah diraihnya. Sedangkan penghargaan dalam negeri salah satunya adalah Pila Citra tahun 2006, sebagai penata musik terbaik untuk film 'Opera Jawa' arahan sutradara Garin Nugroho.
Salah satu karya fenomenal Supanggah adalah konsep musik untuk pementasan 'I La Galigo' yang diangkat dari karya sastra Bugis. Karya tersebut telah dipentaskannya ke berbagai negara.(dtc)