Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Banjir bandang di kawasan objek wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat pada Selasa (17/11/2020), bukan akbat adanya ilegal loging. Kepala Seksi Wilayah V TNGL, Palber Turnip MHum, Rabu (18/11/2020), mengatakan, peristiwa banjir bandang ini murni longsor alami di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), bukan disebabkan karena adanya pembalakan liar atau illegal logging.
"Sebab, kayu yang terseret arus sungai terlihat disertai akar dan masih ada ranting-ranting serta daun, bukan berupa kayu gelondongan yang ada bekas gergajian. Ini mengindikasikan kejadian ini bukan karena illegal logging, tetapi karena curah hujan yang tinggi dan terjadi longsor di hulu sungai," katanya.
BACA JUGA: Pasca Banjir Bandang, Wisata Landak Rivers Bukit Lawang Ditutup
Akibat banjir bandang yang menerjang kawasan wisata Bukit Lawang merusak/menghancurkan 8 unit bangunan vila dan beberapa bangunan usaha dagangan di lokasi wisata Landak Rivers di Desa Sampe Raya, Kecamatan Bahorok. Jembatan Selang Pangeran yang menghubungkan Desa Sampe Raya dengan Desa Timbang Jaya juga terputus. Padahal, jbatan Selang Pangeran merupakan salah satu icon wisata Sei Landak Rivers, dan menjadi daya tarik pengunjung.
"Tidak ada korban jiwa, saya sedang di lokasi bencana di Landak Rivers, hanya 8 unit vila yang tersapu bencana banjir," kata Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun.