Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Nias Utara. Menyikapi krisis air bersih di Kabupaten Nias Utara (Nisut) yang terjadi sejak dua bulan terakhir, Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Edward Zega, dari Fraksi Partai Demokrat mengaku kecewa karena pemerintah daerah dinilai tidak tau menahu soal kebutuhan warganya.
Edward Zega yang ditemui, Kamis (26/11/2020) di kediamannya mengatakan, terkait masalah air bersih di Kota Lotu dan Lahewa, sebenarnya bisa saja diselesaika jika ada niat. Tapi, persoalanya menurut mantan Bupati Nisut periode 2010-2015 itu, pemerintah daerah sepertinya terlihat abai dan tak ada upaya memberi solusi sehingga masyarakat pun kian sengsara.
"Air itu kan kebutuhan pokok, kenapa tidak diselesaikan kalau ada masalah, sementara sejak sarana air bersih yang dikelola Dinas PUPR Nisut itu tidak berfungsi, bukan hanya warga yang menderita, tapi kegiatan dipemerintahan juga sepertinya tidak nyaman karena perkantoran tidak teraliri air," ujarnya.
"Terus terang melihat pemerintahan seperti ini saya dongkol, karena fasilitas sudah ada tapi tak mau diurus," lanjutnya kesal.
Ia juga menyayangkan kepada bupati dan jajarannya yang tidak mampu memberikan solusi. "Untuk apa duduk sebagai bupati dan SKPD kalau tidak mampu memberi solusi. Apa tidak malu kalau ditertawai daerah tetangga? Masak hanya karena honor tenaga harian lepas (THL), lalu ribuan warga dijadikan korban, padahal satu disposisi saja permasalahan gaji THL yang 10 orang itu bisa teratasi," katanya seraya meminta pemkab segera mengambil tindakan agar krisis air bersih teratasi.
Sementara Bupati Nisut, M Ingati Nazara, melalui Kadis PUPR Nisut saat dikonfirmasi sebelumnya mengatakan, sarana air bersih di Desa Maziaya Lotu tidak dapat difungsikan karena pipa penyaluran air telah ditutup pemilik lahan.
Karena selain tuntutan mereka untuk diangkat sebagai THL tidak terpenuhi, ketersediaan anggaran juga tidak ada. Namun demikian kata Bernard, ke 10 THL tersebut sudah dipastikan diterima TA 2021."Katanya seraya menjelaskan terkait kasus pengrusakan yang mereka lakukan juga sudah dilaporkan ke Polres Nias dan saat ini sedang dalam proses," pungkasnya.