Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Ratusan kapal penangkap cumi ditambatkan nelayan di hilir Sungai Deli di Lingkungan VII Jalan Jalan Yong Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli dan Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, karena cuaca ekstrim yang ditandai dengan hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Rabu (16/12/2020) terlihat hampir seratus kapal penangkap cumi tertambat di tangkahan Sungai Deli Lingkungan VII Kelurahan Labuham Deli.
"Hampir dua pekan kapal penangkap cumi ini tertambat ditangkahan, cuaca di laut sangat eksrim," ujar Brahim (59) warga Yojng Panah Hijau, Labuhan Deli.
Dikatakan Brahim, biasanya para nelayan pemancing cumi berangkat ke laut pada sore hari dan kebambali pada pagi hari. Namun karena malam hari sering hujan, sejumlah nelayan pancing cumi enggan untuk turun ke laut. "Memang ada nelayan cumi yang turun melaut sore hari, tetapi sebelum sampai di lokasi penangkapan cumi, terlihat awan hitam sebagai tanda-tanda akan turun hujan dan gelombang, sehingga elawan memilih untuk pulang kembali ke tangkahan," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Puteh (48), warga Lorong Ujung Tanjung Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. "Saat ini ratusan kapal pancing cumi tertahan di tangkahan Bagan Deli akibat cuaca ekstrim, hujan deras disertai angin kencang, sehingga mengkhawatirkan bagi nelayan, terutama yang memaning cumi untuk memancing," ujar Puteh.
Syamsul Bahri Nasution (53) pedagang ikan Pasar V Medan Marelan, mengatakan dua pekan terakhir cumi maupun gurita sangat sulit untuk didapatkan, bahkan sejumlah jenis ikan juga relatif sedikit jumlahnya di pasar. "Dampak dari cuaca ekstrim ini bukan saja dirasakan oleh nelayan penangkap cumi, tetapi juga dirasakan oleh pedagang ikan dengan naiknya harga ikan, karena sulit untuk mendapatkannya.