Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tebing Tinggi, selama tahun 2020 dimasa pandemi covid-19 tingkat investasi di Kota Tebing Tinggi sebesar Rp 2 triliun, pertumbuhan ekonomi serta pendapatan mengalami peningkatan, dan jika dilihat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai investasi di Tebing Tinggi sebesar Rp 2,8 triliun.
Sedangkan angka kemiskinan untuk Kota Tebing Tinggi tercatat sebanyak 12.137 jiwa, tapi sesudah pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 23 ribu jiwa angka kemiskinan baru di Tebingtinggi, apabila pandemi Covid -19 tidak berhenti, Kota Tebingtinggi akan resesi, bahkan pertumbuhan ekonomi dibawah minus 2 persen.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi melalui Juru Bicara Pemko Tebingtinggi yang juga Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian kepada wartawan, Rabu (16/12/2020), terkait hasil rapat kordinasi Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Gedung Balai Kartini Jalan Gunung Lauser kota setempat.
"Kita bersyukur ada orang yang menanamkan (investasi) uangnya di Tebingtinggi. Kita harus paham, karistik Tebingtinggi, karena kita merupakan kota jasa dan perdangan, kalau jasa, perlu kita tingkatan kualitas jasanya supaya orang puas. Kita juga sebagai jasa pendidikan, kesehatan, dan memberikan jasa informasi," katanya.
Terkait untuk ketahanan pangan dimasa pandemi Covid-19, menurut Wali Kota Tebing Tinggi, kita harus bisa memanfaatkan semua sektor dengan baik terutama bidang perdagangan yang masuk dalam UMKM. Pencegahan inflansi di sektor pangan, kita akan tetap menggalakan sektor pertanian melalui sistem urban farming dan ini harus menjadi program unggulan, karena kita tidak membeli tetapi dengan cukup menanam sendiri seperti berbagai jenis sayuran.
"Kampung kita harus punya klaster klaster penghasil produk pertanian dengan sistem urban farming," imbuh Walikota melalui Dedi Siagian.
Sedangkan pada sektor perdagangan, kita harus memanfaatkan sistem digitalisasi, yaitu menjual barang dan menggunakan pembayaran secara online, dan sistem yang sudah kita lakukan untuk mengajak para investor ataupun dunia usaha untuk memajukan para pedagang. "Kita juga akan mengupayakan agar bisa menyaingkan diri agar produk jualan kita maju, enak, bersih dan murah," katanya.
Kemandirian program pangan dirumah harus ada dan itu terus akan kita galakan yaitu urban farming. Kita juga harus bangga dengan produk di Tebingtinggi, kita bela pengusaha yang ada dan kita beli produk produk UMKM Tebingtinggi. "Tahun 2021, produk kita harus di jual kepada orang Tebingtinggi, kita sudah mengajukan 30 usaha UMKM di Tebingtinggi kepada Pemerintah Provinsi Sumut untuk label halalnya," katanya.
Wali Kota Tebing Tinggi juga mengingatkan, bahwa dalam membahas persoalan kemiskinan, masalah orang miskin bukan saja tercantum di Undang Undang Dasar (UUD) 1945, tapi di dalam Alquran juga tercantum, maka harus mengurus orang miskin dan jangan memakan harta orang miskin.
Sementara Ketua TKPK Kota yang juga Wakil Wali Kota Tebing Tinggi, Oki Doni Siregar berharap ada sinergitas yang dapat ditingkatkan pelaksnaannya antar instansi. "Kita berharap bisa mengatasi masalah kemiskinan dan menurunkan angka kemiskinan, menghasilkan masyarakat yang sejahtera serta menaikkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik lagi kedepan," harapnya.