Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Produksi jeruk Pantai Buaya di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat sudah memasuki musim trek/berkurang produksi panennya. Tetap, harga jual di tingkat petani jeruk di Kabupaten Langkat masih rendah. Harganya bertengger di Rp 3.500 - Rp 4.000/kg sejak Oktober 2020.
"Produksinya sudah berkurang, tapi harga tak naik-naik, dari tahun 2020 lalu hingga mendekati akhir Januari 2021 ini masih bertengger di harga Rp 3.500 - Rp 4.000/kg," sebut Sulasmi, petani jeruk di Desa Sekoci/Pantai Buaya, Kecamatan Besitang, Sabtu (30/1/2021).
Menurut kalangan petani jeruk di Langkat, pertanian jeruk sudah tidak bisa lagi dipertahankan, karena harga jualnya yang tak kunjung membaik.
"Sudah berjalan lebih dua tahun, harga jual jeruk tidak pernah naik. Sehingga untuk perawatan tanaman saja tidak cukup. Pohon sudah mulai bermatian. Kedepan, petani istirahat tanam jeruk, mau berganti jenis tanaman," sebut kalangan petani jeruk di Gebang, Besitang dan Secanggang, Langkat.
Ditemui terpisah, pedagang penampung jeruk masak mengaku kewalahan memasarkan jeruk Pantai Buaya.
"Pasar terus sepi, untuk 100 kg saja sampai 3 hari baru habis, itupun jeruk yang kecil untuk jus, kalau jeruk masak yang besar, sepi pembeli," kata Sofian, pedagang jeruk Pantai Buaya di Tanjung Pura.