Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Dusun Pintu Bosi di Desa Situmeang Hasundutan Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara menjadi lokasi terlama yang dikunjungi Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Taput Satika Simamora, pada lanjutan aksi kemanusiaan yang menyasar sejumlah penderita cacat fisik (disabilitas) dan cacat mental di wilayah itu, Rabu (10/2/2021).
Di sana, Satika Simamora menemui Lamria Siregar (53) yang menderita cacat fisik. Perempuan kelahiran Agustus Tahun 1967 ini, sudah bertahun-tahun tidak bisa berjalan dan harus memakai tongkat.
Masih di dusun yang sama, Satika menemui Romando Siregar. Pria kelahiran 13 Mei 1987, mengalami cacat mental. Romando diketahui masih sempat bekerja sebagai supir minibus jurusan Tarutung-Medan.
Di dusun yang masih terkategori terpencil itu, Satika juga bertemu dengan sejumlah anak-anak yang juga mengalami keterbelakangan mental.
Kepada mereka, Satika melakukan interaksi layaknya seorang ibu kepada anak. Suasana dusun pun berubah menjadi riuh, karena seorang ibu yang kesehariannya menjual penganan kue 'lampet' ke kota Tarutung, mengajak Satika masuk ke rumahnya.
Pun, saat berada di tengah halaman dusun, Satika bersama ibu-ibu PKK juga bercengkrama dengan ibu-ibu dusun dan beryanyi dengan anak anak dan penderita cacat fisik, sembari membagikan susu dan roti.
Di desa Situmeang Hasundutan, Satika juga menemui Jesika Situmeang yang tidak bisa berjalan sejak lahir dan Hasiholan Situmeang, tidak bisa berjalan dan harus pakai tongkat.
Sebelum ke Pintu Bosi, Satika Simamora telah mengunjungi seorang anak bernama Handoko Manalu (8) yang menderita penyakit Dawn Sindrome yang juga tinggal di Desa Situmeang Hasundutan.
Sementara di Desa Simanungkalit, Satika mengunjungi Sumihar Simorangkir yang menderita penyakit kanker, beserta Rosida Simanungkalit ( 63) dan Jamiter Hutagalung, penderita cacat fisik.
Sementara itu, di Kelurahan Situmeang Habinsaran, Satika Simamora mengunjungi Manimbul Simamora, Lambot Situmeang dan Rosmei Situmeang. Ketiganya, menderita cacat fisik (disabilitas).
Di rumah Manimbul Simamora, Satika terpantau sangat lama berbicara. Bahkan Manimbul meminta untuk diberikan kursi roda.
"Bapak itu meminta kursi roda, karena benar-benar tidak bisa lagi menggerakkan bahagian kaki (tidak berfungsi). Jadi saya berpikir untuk membantu menyediakan kursi roda,"ucap Satika Simamora, saat ditanya Medanbisnisdaily.com.
Perjalananan Satika Simamora juga berlanjut dengan mengunjungi Rosida Simanungkalit (40), yang mengalami cacat sejak lahir, serta sebelumnya mengunjungi seorang warga yang sedang sakit di Desa Hutauruk.
Dilaporkan, Satika Simamora mendonasikan sejumlah uang tunai serta bahan pangan berupa beras, gula dan susu kepada semua warga (sakit) yang dikunjunginya.