Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pekan ini, kinerja pasar keuangan berpeluang sama besarnya untuk ditransaksikan di zona merah atau hijau. Kesepakatan stimulus di Amerika Serikat (AS) yang sudah disepakati senat akan menjadi sentimen penting pekan ini. Untuk diketahui, stimulus tersebut bisa disahkan sebelum tanggal 14 Maret mendatang.
"Namun, dalam kacamata saya, stimulus itu bagai dua mata pisau. Satu sisi stimulus akan menjadi kabar positif bagi kinerja indeks bursa saham. Disisi lainnya, stimulus yang digelontorkan disaat AS mulai mencetak inflasi, justru bisa mendongkrak laju tekanan inflasi. Yang dikhawatirkan akan berbalik menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan domestik," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Minggu (7/3/2021).
Gunawan mengatakan, aset dalam mata uang dolar AS bisa jadi akan lebih menarik dibandingkan aset lainnya. Ini bisa memicu terjadinya capital outflow, jika ternyata AS justru memiliki daya pikat yang semakin menarik karena kenaikan keuntungan dari aset dolar AS-nya sendiri.
Untuk data ekonomi sendiri, pekan ini akan ada kongres nasional Cina yang menjadi fokus perhatian pasar. Selanjutnya rilis data PDB Jepang. Kemudian di Eropa dan Inggris akan ada rilis PDB dan kebijakan suku bunga acuan di zona Eropa. Dan kesemua data itu pada dasarnya tidak akan memberikan dorongan atau pukulan besar terhadap pasar keuangan.
Pekan ini, yang menjadi fokus besar adalah bagaimana tren yield obligasi di AS serta kebijakan stimulus dari AS. Jika yield naik, maka pasar keuangan akan kembali tertekan. Meskipun disisi lainnya jika stimulus disepakati akan menjadi kabar baik. "Jadi pekan ini sentimennya mixed, dimana peluang pasar keuangan terkoreksi atau menguat sama besarnya," kata Gunawan.