Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan vaksin AstraZeneca aman digunakan. Vaksin AstraZeneca itu telah tiba di Indonesia sebanyak 1,1 juta dosis pada Senin kemarin.
"Mengenai AstraZeneca, semua vaksin itu ada catatannya. Tapi kalau saya tanya sama ahlinya, begitu sudah lulus WHO, lulus BPOM, sudah pasti safety," ujarnya kepada wartawan di Lippo Mall Puri Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (9/3/2021).
Budi mengatakan, semua jenis vaksin vaksin itu ada kelebihan dan kekurangannya. Budi kembali menegaskan vaksin AstraZeneca sudah lulus uji dari WHO dan BPOM.
"Nggak mungkin dia dilulusin tanpa safety role," singkatnya.
"Itu lewat WHO, itu lewat BPOM, udah, tutup mata, suntik secepat-cepatnya," kata Budi.
Dia meminta masyarakat tidak takut divaksinasi Corona. Menurutnya, semua jenis vaksin sama saja.
"Jadi buat teman-teman, suntiklah (vaksin) secepat-cepatnya. Apa pun vaksinnya, mau AstraZeneca, mau Sinovac, mau Pfizer, mau ini, sama saja," lanjutnya.
Kemudian, dia mengingatkan bahwa efek imunitas dari vaksin COVID-19 baru terlihat setelah 28 hari penyuntikan kedua. Budi mengingatkan masyarakat tidak boleh lupa bahwa virus COVID-19 ini masih ada di sekitar.
"Ini nggak mengubah kalian jadi superman, cuma daya imunnya saja lebih bagus," ungkap Budi.
Diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 tahap keenam tiba di Indonesia. Kali ini 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca mendarat di RI.
Dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, pesawat yang membawa vaksin itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/3/2021), sekitar pukul 17.55 WIB. Para petugas bersiap mengangkut vaksin dengan sejumlah peralatan. Anggota TNI dan polisi juga bersiaga di dekat pesawat.
"Hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers disiarkan YouTube Setpres.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito juga akhirnya memberikan persetujuan penggunaan vaksin Corona AstraZeneca berdasarkan beberapa hal. Termasuk soal khasiat, mutu, keamanan, dan efikasi vaksin.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat EUA pada tanggal 22 Februari 2021 yang lalu dengan nomor EUA2158100143A1. Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial masing-masing 5 ml," jelas Penny dalam konferensi pers BPOM Selasa (9/3).
Adapun efek samping vaksin Corona AstraZeneca yang ditemukan adalah efek samping lokal ringan, seperti bengkak di lengan hingga kemerahan.
"Kejadian efek samping yang dilaporkan dalam studi-studi klinik umumnya ringan-sedang," kata Penny.
BPOM menegaskan efikasi vaksin Corona AstraZeneca sebesar 62,1 persen setelah penerimaan dosis kedua vaksin Corona.
"Efikasi vaksin dengan dua dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,1 persen," lanjut Penny. (dtc)