Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Abu Dhabi dikabarkan akan menginvestasikan miliaran pound untuk berbagai sektor di Inggris termasuk sektor kesehatan, teknologi, energi hijau, dan infrastruktur. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan pasca-Brexit.
Mengutip BBC, Rabu (24/3/2021) investasi itu diberikan melalui badan yang mengelola dana Uni Emirat Arab (UEA) bernama Mubadala. Badan itu diharapkan bisa menyuntik Inggris hingga total 5 miliar poundsterling setara Rp 99 triliun (kurs Rp 19.804).
Financial Times melaporkan investasi itu akan dibayarkan sebanyak 800 juta poundsterling selama lima tahun ke depan. Investasi di tiga sektor lainnya diperkirakan memiliki skala yang sama.
Hal itu pula yang diharapkan Menteri Investasi Inggris Lord Gerry Grimstone. Dia juga berharap sektor-sektor lain mendapatkan kesempatan yang sama.
"Kami pikir peluang masa depan sangat-sangat besar," kata Lord Grimstone.
Mubadala merupakan badan yang berinovasi dan berinvestasi di seluruh dunia untuk mengubah ekonomi UEA dan menciptakan nilai abadi bagi pemegang saham, mitra, dan masa depan negara.
Pemerintah Inggris juga akan menginvestasikan 200 juta poundsterling ke negaranya, bersama dengan komitmen UEA. Lord Grimstone juga mengharapkan adanya investasi dalam energi bersih yang akan tersebar di seluruh Inggris, termasuk ke kawasan industri di luar London.
Laporan tersebut menyusul berita baru-baru ini bahwa Inggris menciptakan empat pusat perdagangan dan investasi regional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh Inggris, serta menurunkan tarif pada beberapa barang AS, yang diberlakukan atas perselisihan terkait tentang subsidi AS kepada Boeing.
Menteri Luar Negeri untuk Perdagangan Internasional Inggris, Liz Truss mengatakan atas investasi dari Abu Dabi beberapa sektor bisnis akan ditingkatkan di Edinburgh, Cardiff, Belfast, dan Darlington.
Peningkatan itu berupa dukungan dan saran untuk membantu bisnis regional, mengakses pasar perdagangan utama dan meningkatkan ekspor, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemulihan pandemi COVID-19. Pada Anggaran terbaru kanselir, penekanan juga ditempatkan pada investasi di bidang ilmu hayat, energi bersih, dan industri teknologi.(dtf)