Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-London. Rencana pemakaman Pangeran Philip, suami Ratu Inggris Elizabeth II, belum diumumkan secara resmi oleh Istana Buckingham. Namun sesuai permintaan mendiang Duke of Edinburgh, nantinya tidak akan ada seremoni kenegaraan untuk pemakamannya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/4/2021), jenazah Pangeran Philip juga tidak akan disemayamkan secara nasional agar bisa dilayat secara langsung oleh warga Inggris sebelum dimakamkan.
Waktu pemakaman Pangeran Philip belum diumumkan secara resmi. Namun menurut College of Arms, Pangeran Philip akan dimakamkan di St George's Chapel yang ada di Kastil Windsor.
College of Arms merupakan korporasi kerajaan yang beranggotakan para officer of arms, atau para pejabat yang ditunjuk kerajaan untuk menjalankan berbagai fungsi termasuk menggelar seremoni kenegaraan dan acara penting kerajaan.
Dituturkan College of Arms dalam pernyataan pada Jumat (9/4) waktu setempat bahwa pengaturan pemakaman Pangeran Philip disesuaikan untuk mematuhi aturan pembatasan pandemi virus Corona (COVID-19) yang diberlakukan pemerintah Inggris.
"Pemakamannya tidak akan menjadi Pemakaman Kenegaraan dan tidak akan didahului oleh Persemayaman Kenegaraan. Jenazah Yang Mulia akan disemayamkan di Kastil Windsor sebelum dimakamkan di St George's Chapel. Ini sejalan dengan tradisi dan keinginan Yang Mulia," demikian pernyataan College of Arms.
"Pengaturan pemakaman direvisi dengan melihat situasi terkini yang dipicu pandemi COVID-19 dan sangat disayangkan bahwa telah diminta agar anggota masyarakat tidak berupaya untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam setiap acara terkait pemakaman," imbuh pernyataan itu.
Laporan media Inggris, Evening Standard, menyebut bahwa rencana pemakaman Pangeran Philip telah disusun bertahun-tahun dengan kode bernama 'Operation Forth Bridge'. Tidak adanya pemakaman kenegaraan dan persemayaman untuk publik diputuskan atas permintaan pribadi dari Pangeran Philip semasa hidup.
Diketahui bahwa aturan untuk pemakaman di tengah pandemi hanya memperbolehkan maksimum 30 orang yang hadir, dan mereka harus saling menjaga jarak jika tidak tinggal di rumah yang sama atau berada dalam satu bubble karantina.
Menurut Evening Standard, kemungkinan akan ada keterlibatan militer untuk menghormati pengabdian Pangeran Philip untuk Angkatan Laut Inggris. Seremoni ini mungkin akan digelar dengan tetap mempraktikkan social distancing dan terbatas di halaman Kastil Windsor.
Operation Forth Bridge yang disusun bertahun-tahun selalu diperbarui dan dikaji ulang oleh staf Istana Buckingham, tentunya melalui konsultasi dengan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip sendiri.
Pemakaman Pangeran Philip nantinya akan disebut sebagai seremoni pemakaman kerajaan, yang kemungkinan besar akan dipimpin Uskup Agung Canterbury dan akan ditayangkan oleh media terkemuka Inggris, BBC.
Terlepas dari itu semua, akan ada kemungkinan bahwa memorial service akan digelar di kemudian hari setelah Inggris berhasil mengatasi krisis kesehatan terburuk yang kini merajalela secara global.(dtc)