Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Seoul. Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam proyek jet tempur bersama. Disebutkan bahwa kesepakatan tersebut menjadi simbol kepercayaan antar kedua negara.
Seperti dilansir dari Yonhap News Agency dan The Korea Herald, Minggu (11/4/2021), kesepakatan yang dicapai pada Jumat (9/4) lalu itu disebut untuk memajukan kerja sama substansial antara kedua negara, termasuk proyek pengembangan jet tempur bersama yang sedang berlangsung.
Diketahui Prabowo berada di Korea Selatan untuk menghadiri upacara peluncuran prototipe jet tempur asli pertama Korea Selatan, bernama KF-X/IF-X. Acara itu diselenggarakan pada Jumat (9/4) dan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Korea Moon Jae-In, didampingi Menteri Pertahanan Republik Korea Suh Wook dan Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Kang Eun-Ho.
"Para menteri sepakat untuk melakukan upaya bersama untuk terus memajukan kerja sama substansial yang saling menguntungkan, seperti proyek pengembangan jet tempur KF-X / IF-X bersama, berdasarkan kepercayaan yang dalam antara Korea Selatan dan Indonesia sebagai mitra strategis khusus," demikian disebutkan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Selama pembicaraan, Chung dan Prabowo berbagi pemahaman tentang perlunya dialog 2+2 (Two plus two) yang melibatkan para pejabat senior Kementerian Luar negeri dan Pertahanan kedua negara untuk lebih memperkuat komunikasi strategis di bidang diplomatik dan keamanan. Kedua pihak kemudian sepakat untuk mengambil langkah awal, dengan melakukan dialog 2+2 di tingkat direktur jenderal.
Mereka juga setuju untuk melanjutkan kerja sama melawan ancaman keamanan nontradisional, seperti virus corona, dan berjanji untuk memperluas pertukaran pendidikan militer.
Dalam pembicaraan tersebut, Chung juga mengungkapkan harapan bahwa Indonesia akan melanjutkan dukungannya untuk proses perdamaian Korea, dimana hal itu diamini oleh Prabowo.
Pada hari yang sama, Prabowo bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang menegaskan kembali hubungan antara Korea dan Indonesia, yang merupakan satu-satunya negara di Asia yang menjalin kemitraan strategis dengan Seoul.
"Kerja sama untuk membangun jet tempur menunjukkan tingkat kepercayaan tertinggi antara kedua pemerintah, dan kami bertemu hari ini untuk menindaklanjuti komitmen tersebut," kata Moon. Prabowo menanggapi Moon dengan janji akan membantu menjalin hubungan yang lebih kuat.
Sejak 2010 Indonesia dan Republik Korea telah menandatangani MoU tentang kerjasama pengembangan pesawat tempur KFX dan IFX untuk memenuhi kebutuhan alutsista berupa pesawat tempur kedua negara dalam waktu 30 hingga 40 tahun ke depan. Dalam perjanjian itu, Indonesia setuju menanggung 20 persen dari total biaya proyek senilai 8,8 triliun won (Rp 113 triliun) namun dilaporkan menunda ratusan juta dolar untuk iuran proyek ini.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sempat bernegosiasi ulang terkait proyek pengembangan jet tempur dengan Korea Selatan pada 2017. Pemerintah Korsel belum menyepakati permintaan terkait penurunan cost share Indonesia dari 20 persen menjadi 15 persen, namun hanya memperoleh pengurangan menjadi 18,8 persen.
Sementara itu, belum disebutkan hasil renegosiasi antar kedua belah pihak usai pertemuan di Korea Selatan beberapa hari lalu.(dtc)