Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Hanoi. Vietnam menggelar 'latihan tempur' di perairan Laut Cina Selatan yang menjadi sengketa. Latihan militer ini digelar setelah China mengirim ratusan kapal yang berawak milisi ke perairan dekat Kepulauan Spratly yang ada di Laut Cina Selatan dan membuat Filipina melayangkan protes.
Seperti dilansir news.com.au, Senin (12/4/2021), gugusan Kepulauan Spratly yang terdiri atas lebih dari 100 pulau kecil dan karang, juga diklaim oleh Vietnam, selain oleh Cina dan Filipina. Perairan sekitar Kepulauan Spratly diketahui menjadi lokasi penangkapan ikan yang strategis.
Dilaporkan bahwa kapal frigate antikapal selama milik Vietnam yang bernama Quang Trung dan muatan helikopter yang dibawanya, melakukan latihan militer di dekat instalasi-instalasi Cina yang sangat dimiliterisasi pada awal bulan ini.
"Aktivitas kapal-kapal Cina ... secara serius melanggar kedaulatan Vietnam," tegas Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam pernyataannya.
Salah satu kapal penjaga pantai Vietnam berlabuh di Whistun Reef untuk memantau 220 kapal Cina yang secara aktif berkumpul di sana. Whitsun Reef diketahui juga terletak di gugusan Kepulauan Spratly.
"Di Kepulauan Spratly, persiapan tempur berada di level tertinggi," sebut televisi nasional Vietnam Television dalam laporannya pekan ini.
Sementara itu, Cina mengerahkan sejumlah kapal katamaran yang merupakan jenis kapal penyerang cepat tipe 022 ke kawasan tersebut. Salah satu kapal militer yang dilengkapi rudal itu bahkan mengejar sebuah kapal sewaan yang membawa jurnalis Filipina di perairan sengketa itu pada Kamis (8/4) lalu.
Situasi ini menunjukkan eskalasi lebih jauh dari militerisasi di Kepulauan Spratly. Penggunaan kapal militer dari Angkatan Laut China, bukannya kapal Penjaga Pantai, menunjukkan kekuatan militer yang dikerahkan Cina.
Analis keamanan maritim dari Universitas Nanyang Singapura, Collin Koh, menyebut skenario di Laut Cina Selatan mudah berubah.
"Dalih Beijing soal hanya mengerahkan 'lambung putih' (merujuk pada kapal Penjaga Pantai) untuk memajukan perdamaian dan stabilitas Laut Cina Selatan telah terbongkar. Yang jelas sekarang adalah Angkatan Laut PLA (militer China) terlibat dalam patroli aktif bersamanya (Penjaga Pantai-red) dan milisi maritim di kawasan yang disebut 'perairan di bawah yurisdiksi nasional' yang mencakup 'perairan relevan pihak lainnya'," sebutnya.
Vietnam dan Cina sempat terlibat perang singkat tahun 1979 silam. Saat itu, Vietnam berhasil memukul mundur invasi Cina ke wilayah utara, namun Cina berhasil menguasai sebagian besar Kepulauan Paracel yang terletak di antara kedua negara. Kapal dari kedua negara kerap bentrok di Laut Cina Selatan sejak saat itu.(dtc)