Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Taipei - Taiwan memamerkan sebuah kapal perang amfibi terbaru dalam upaya meningkatkan kekuatan Angkatan Laut di tengah ancaman China. Kapal perang amfibi ini diklaim bisa mendaratkan tentara dan akan mendorong pasokan ke pulau-pulau rentan di lepas pantai China dan Laut China Selatan yang menjadi sengketa.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (13/4/2021), kapal perang amfibi dengan bobot 10.600 ton itu diberi nama Yu Shan, yang merupakan nama gunung tertinggi di Taiwan.
Kapal ini diungkapkan ke publik pada Selasa (13/4) waktu setempat, dalam prosesi penamaan yang digelar di kota pelabuhan Kaohsiung.
Kapal Yu Shan menjadi bagian terbaru dari program ambisius Presiden Tsai Ing-wen untuk memodernisasi Angkatan Bersenjata Taiwan di tengah China, yang bersikeras mengklaim negara kepulauan itu sebagai bagian wilayahnya.
Kapal yang dirakit oleh CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara ini, akan mulai beroperasi tahun depan. Disebutkan juga bahwa kapal perang ini akan dilengkapi senjata meriam untuk menyerang target di udara dan darat, rudal antipesawat dan senjata antipesawat dan antirudal jarak dekat Phalanx.
Dalam seremoni penamaan kapal perang ini, Presiden Tsai menyatakan kapal Yu Shan menjadi 'tonggak' dalam rencana pembangunan armada kapal perang domestik Taiwan.
"Saya meyakini kapal ini pasti akan memperkuat kemampuan Angkatan Laut untuk memenuhi misinya dan semakin memperkuat pertahanan kita," cetusnya.
Direktur CSBC, Cheng Wen-Lung, menyatakan bahwa sebagai kapal perang amfibi dengan ruang pendaratan pesawat dan helikopter, Yu Shan akan digunakan untuk membawa pasokan Taiwan di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa dan pulau-pulai di lepas pantai Taiwan yang dekat dengan pantai China.
"Selama masa perang, itu akan memiliki misi perang amfibi, membawa pengerahan dan membantu pertempuran untuk merebut kembali pulau-pulau lepas pantai," sebut Cheng.
Ditambahkan Cheng bahwa kapal itu memiliki 'eksterior siluman' dan perlindungan gelombang elektromagnetik. "Itu bisa melakukan berbagai misi pertempuran sendiri di lautan untuk waktu lama," imbuhnya.
Sementara Angkatan Udara Taiwan diuntungkan dengan adanya jet tempur F-16 versi terbaru, Angkatan Laut menjadi fokus Presiden Tsai dengan kapal selam tengah dirakit dan armada korvet siluman pertama yang mampu melakukan manuver canggih diluncurkan tahun lalu. dtc