Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Ketua LPPASRI Sibolga, Hendri Rudolf Lumbantobing mengapresiasi pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran cukup besar hingga mencapai Rp61 miliar lebih, untuk membangun Pasar Sibolga Nauli. Toto Tobing (sapaan akrabnya) mengatakan, dengan dukungan dana sebesar itu, keberadaan Pasar Sibolga Nauli nantinya diharapkan menjadi pasar tradisional yang modern. Pasar ini akan menjadi ikon, dan salah satu pasar terbesar di Pantai Barat Sumatra Utara.
Dia menjelaskan, pembangunan pasar berbiaya Rp61 miliar lebih itu bersumber dari Kementerian PUPR tahun anggaran 2020 yang lalu. Tender proyek dimenangkan PT Tureloto Battu Indah.
“Usia bangunan pasar itu sudah puluhan tahun, dan juga pernah terbakar. Tentu, ini menjadi salah satu alasan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan. Tujuannya, untuk menciptakan kenyamanan bagi masyarakat dalam bertransaksi,” kata Toto Tobing kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).
Di sini lain, lokasi lapak pedagang juga terlalu sempit, sehingga mengurangi rasa nyaman. Sebagai aktivis pemerhati pembangunan, Toto Tobing menilai wajar bila pemerintah merubah wajah Pasar Sibolga Nauli menjadi pasar tradisional yang modern.
Menanggapi aksi demo yang dilakukan para pedagang bersama aliansi pemuda ke kantor Wali Kota Sibolga belum lama ini, Toto menilai itu merupakan hal yang biasa.
“Itu sah-sah saja, tetapi hendaknya aksi tersebut jangan dipolitisir. Kalau ada isu negatif, silakan disampaikan kepada pihak yang berwajib, tak perlu demo,” katanya.
Menurut dia, Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan bersama Wakil Wali Kota, Pantas Maruba Lumbantobing, justru ingin membuat para pedagang itu merasa aman dan nyaman berjualan.
Salah satunya, menyiapkan fasilitas pendukung untuk lapak jualan sementara, yakni Stadion Horas Sibolga sebagai lahan relokasi. Pihak kontraktor telah menyediakan 1.800 kios dan etalase untuk pedagang.
Toto mengatakan, pastinya akan timbul pertanyaan kenapa pembangunan Pasar Sibolga Nauli harus dikebut? Menurut dia, hal itu terjadi setelah adanya penundaan.
“Anggaran yang sudah dialokasikan pemerintah pusat itu sebenarnya tidak boleh ditunda. Beruntung, pihak rekanan yang memenangkan tender proyek mendapat izin dari kementerian,” katanya.
Direktur operasional PT Tureloto Battu Indah, Nazwan yang dihubungi terpisah membenarkan bahwa proyek tersebut sempat tertunda.
Namun, pihaknya telah mendapat persetujuan dari Kementerian PUPR, terkait izin penundaan berupa perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan atau contract change order (CCO) proyek.
“Waktu pelaksanaan pekerjaan Pasar Sibolga Nauli ini ditenggat hingga April 2022 mendatang,” kata Nazwan.
Terkait persiapan, pihaknya telah menyediakan bangunan kios sementara untuk pedagang yang direlokasi di Stadion Horas Sibolga dengan cara pinjam pakai. “Kita sediakan 1.800 kios dan etalase untuk pedagang. Setelah pekerjaan selesai maka seluruh kios itu akan kita tarik kembali,” kata Nazwan.
Dia menambahkan, untuk fasiltas pendukung seperti MCK, listrik dan fasilitas umum lainnya disediakan oleh Pemda.