Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sepatu Nike dan mal yang ambruk jadi dua hal paling bikin mewek di drama Korea Move to Heaven. Salah satu drama Korea yang menjadikan kejadian nyata sebagai latar belakang ceritanya.
Insiden ambruknya Sampoong Department Store menjadi salah satu peristiwa paling memakan korban jiwa di Korea Selatan. Dalam catatan sejarah dunia, insiden ini termasuk ambruknya gedung paling mematikan sebelum kejadian 9/11 dan ambruknya pabrik tekstil di Dhaka, Bangladesh.
Sampoong Department Store jadi salah satu tempat nongkrong dan belanja populer di Seoul di akhir tahun 80 dan awal 90-an. Efek Olimpiade 1988 bikin Seoul menjadi lebih hidup sehingga banyak pusat perbelanjaan didirikan. Sayangnya bangunan Sampoong Department Store berdiri dengan banyak sekali masalah di konstruksi gedung.
502 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.500 orang terjebak di dalam reruntuhan. Butuh waktu berminggu-minggu buat menyelamatkan mereka yang terjebak. Tak sedikit dari korban yang terjebak itu bertahan hidup dengan minum air hujan.
Cerita ambruknya Sampoong Department Store kerap ditampilkan dalam drama Korea. Yang paling baru di Move to Heaven yang tayang di Netflix tahun ini. Move to Heaven jadi judul drama Korea yang dibahas di Podcast ngedrakor! episode kali ini:
Sang Gu (karakter yang versi dewasanya diperankan oleh Lee Je Hoon) tidak pernah tahu alasan kakaknya tidak menepati janji saat dia masih kanak-kanak. Rupanya sang kakak, Jeong U (versi dewasanya diperankan Ji Jin Hee), sedang berusaha mewujudkan keinginan Sang Gu buat punya sepatu baru. Sehingga dia pergi ke Sampoong Department Store di hari kejadian.
Jeong U terjebak dalam reruntuhan mal tersebut dan berhasil diselamatkan beberapa hari kemudian. Diceritakan dalam drama Move to Heaven, karena kejadian itulah Jeong U akhirnya memilih bekerja sebagai pemadam kebakaran agar bisa menyelamatkan orang ketika bencana serupa terjadi.
Kisah di balik Sampoong Department Store
Runtuhnya Sampoong Department Store sendiri punya cerita seperti drama Korea. Pemimpin Sampoong Group, Lee Joon, punya keinginan buat membangun pusat perbelanjaan di atas lahan yang awalnya ditujukan buat dibangun apartemen. Cetak biru dari apartemen itu diabaikan oleh Lee Joon, perusahaan konstruksi yang tadinya membangun apartemen diberhentikan olehnya lantaran mereka tak terima dengan perubahan rencana tersebut.
Hingga akhirnya Sampoong Department Store dibangun dan bertahan selama kurang lebih lima tahun sebelum runtuh. Runtuhnya pusat perbelanjaan ini pun sebenarnya terjadi secara berangsur-angsur. Mulai dari retakan-retakan kecil yang kemudian diabaikan hingga akhirnya jadi sebuah insiden besar.
Lee Joon yang hanya mementingkan uang dan pemasukan dari mal, menolak untuk menutup mal tersebut ketika ditemukan retakan-retakan awal. Dia kemudian divonis bersalah dan dipenjara 10,5 tahun karena kelalaian. Setelah bebas dari penjara, Lee Joon meninggal karena diabetes.
Runtuhnya Sampoong Department Store di drama TV
Selain Move to Heaven, runtuhnya Sampoong Department Store pernah juga diperlihatkan kejadiannya dalam Reply 1994. Di drama ini malah kejadian tersebut jadi salah satu yang ikonik dan menyentuh karena melibatkan dua karakter utamanya, Najung dan Chilbong.
Beberapa kali cerita Sampoong Department Store juga disinggung dalam drama Korea. Seperti When My Love Blooms (2020) misalnya, diceritakan ibu dan kakak perempuan dari pemeran utamanya meninggal karena kejadian tersebut. dtc