Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Penanganan kesehatan melalui vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan (prokes) Covid-19 menjadi syarat utama untuk pemulihan ekonomi ke depan, termasuk di Sumatra Utara (Sumut). Jika hal ini terus dijalankan, maka Sumut sendiri optimis bisa merealisasikan pertumbuhan positif di tahun ini.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Soekowardojo, mengatakan, berdasarkan tracking terkini, kondisi perekonomian Sumut untuk keseluruhan tahun 2021 dapat terakselerasi dibandingkan 2020. "Pertumbuhan tersebut diperkirakan menunjukkan indikasi positif sekitar 3-4,5% sejalan dengan optimisme perbaikan ekonomi global maupun nasional," katanya, Jumat (11/6/2021).
Soeko, panggilan akrab Soekowardojo, mengatakan, perbaikan ekonomi
global diprediksi akan mendorong peningkatan ekspor dari lapangan usaha tradable. Selain itu, adaptasi kenormalan baru diikuti dengan program vaksinasi tidak hanya memberikan dampak kepada aspek kesehatan masyarakat tetapi diprakirakan turut memberikan dampak yang positif kepada perekonomian.
"Hal ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan mulai meningkatkan pertumbuhan konsumsi swasta dan investasi," kata Soeko.
Sementara itu, kebijakan Pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang cenderung akomodatif diperkirakan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentu capaian positif akan terealisasi jika prokes tidak kendor dan vaksinasi sesuai target.
BI sendiri, kata Soeko, telah mengeluarkan kebijakan pemulihan ekonomi melalui 5 strategi yakni pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, lalu stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial.
"Terakhir kebijakan terkait digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM. Tentu kebijakan ini diharapkan bisa berjalan dengan baik agar Sumut bisa merealisasikan pertumbuhan positif di tahun ini. Tapi paling penting, kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan prokes," kata Soeko.